Christina menghela napas panjang. "Kalau begitu, satu-satunya harapan sekarang adalah semoga Evander segera membaik."Wajahnya menampilkan kekhawatiran, tetapi di dalam hati Christina, rasa takut bahwa Evander bisa meninggal begitu saja terus menghantui.Bagaimanapun, harus menunggu sampai menikah dulu sebelum meninggal."Aku ingin cepat-cepat menikah dengan Evander, ingin punya anak. Kakek, selama ini kakek bekerja keras, aku tahu Kakek selalu ingin memeluk cicit," kata Christina dengan malu-malu.Namun, justru itulah yang paling ingin didengar oleh Tuan Hardiman.Awalnya, sang kakek masih tenggelam dalam kekhawatiran tentang Evander, tetapi begitu mendengar itu, matanya langsung berbinar."Baik, baik, baik. Makin banyak, makin bagus. Keluarga Alvaro mampu membesarkannya," ucap sang kakek sambil tersenyum.Christina tersipu-sipu dan mengangguk. "Ya, aku juga berpikir begitu. Asalkan Evander bersedia, aku akan melahirkan lebih banyak."Keluarga Alvaro memang benar-benar seperti memilik
Magbasa pa