"Darren, kamu harus mencari jalan. Fesilia tidak bisa kehilangan ibu. Kasihan Fesilia."Ibu Darren menangis sambil menarik Darren, memaksanya untuk mencari solusi."Darren, kenapa kamu masih ragu-ragu? Aku sudah bilang itu cuma sebuah rencana, bukan benar-benar ingin memasukkan Elara ke penjara. Dia sendiri yang keras kepala." Christina menambahkan dengan nada menggoda, memancing Darren.Darren berdiri kaku, kedua tangannya dikepalkan erat hingga pucat.Di tempat tidur, Fesilia masih menangis. "Ayah… Ayah, aku takut."Akhirnya, semua keteguhan hatinya runtuh saat putrinya memanggil ayah.Dia kehilangan kendali, melangkah ke sisi tempat tidur, memeluk Fesilia di pelukannya, napasnya bergetar. "Baik… Aku akan cari cara secepatnya agar Elara mau menandatangani surat perdamaian itu."Christina mengangkat sudut bibirnya, menatap Darren dengan sinis.Seharusnya dari dulu begitu saja. Kenapa harus keras kepala, hingga membuat putrinya sakit parah.Darren memeluk putrinya erat-erat, menutup ma
Read more