"Aku tidak perlu dirawat," kata Elara sambil mengambil ponselnya dan mulai mengetik.Darren menahan tangan Elara, suaranya pelan tetapi tegas. "Elara, ibuku berniat baik. Jangan tolak kebaikannya begitu saja. Kamu juga tahu, ibuku dulu menghadapi banyak kesulitan."Elara mengernyitkankan alis menatap Darren. Dia tidak bisa berkata apa-apa, bahkan kata-kata makian pun tersangkut di tenggorokannya. Sungguh terasa menyiksa."Ibu, Elara terluka, dan banyak hal jadi sulit baginya. Tolong rawat dia dengan baik." Darren memberi beberapa instruksi singkat."Ah, cukup. Kamu sibuk, cepatlah pergi. Jangan buang-buang waktu di sini," kata ibu Darren dengan nada agak tidak sabar, seolah-olah keberadaan Darren di sisi Elara hanyalah pemborosan waktu.Elara menatap dengan marah, mengepalkan tangan erat-erat, ingin melihat apa yang bisa Darren dan ibunya lakukan untuk mengejutkannya."Baiklah, Elara. Aku harus pergi dulu, kalau ada apa-apa, bilang saja pada Ibu," kata Darren sambil menyentuh dahi Elar
Read more