Saat Yovita terbangun lagi, lampu sudah menyala.Dia duduk, lehernya terasa kaku dan sakit. Namun, dia tidak peduli. Dia ingin pergi mencari ayahnya."Apa kamu sudah bangun?"Dia melihat Cindy.Cindy meletakkan ponselnya dan duduk di tepi tempat tidur. "Kamu bikin aku takut. Kamu tidur seharian. Apa kamu merasa nggak enak badan?"Sekujur tubuh Yovita terasa sakit.Kepala, hati, perut, kaki, semuanya sakit.Akan tetapi, Yovita tidak punya waktu untuk memikirkan semua ini."Ayahku ...." Suara Yovita terdengar sangat serak.Cindy berkata, "Paman dibawa ke rumah sakit. Para pengawal itu keterlaluan. Mereka menyeretnya keluar dan melemparkannya ke pintu. Untungnya, aku melihatnya dan meminta bantuan Pak Alex. Pak Alex bersedia menyelamatkannya demi aku."Yovita menghela napas lega, hatinya baru terasa tenang. "Sungguh? Untung ada kamu.""Kamu ini, kita ini teman baik. Meskipun ada sedikit bertengkar, itu akan berlalu." Cindy berkata, "Kalau begitu, sebagai balasannya, bisakah kamu memberiku
Read more