"Maaf membuat kalian menunggu," ucapku basa-basi. Berusaha terdengar santai, padahal jantungku hampir melompat karena sorot mata Sean yang terus menelusuri penampilanku. Reaksinya lebih dari yang kuduga."Aku hampir tak mengenalimu," katanya sambil tersenyum, memindai tubuhku dari atas ke bawah dengan senyum yang sulit disembunyikan.Ya, aku memang sengaja berdandan maksimal malam ini. Riasan mataku sedikit lebih tajam, bibir berwarna lembut, rambut dengan tatanan elegan. Dan yang paling mencuri perhatian tentu gaun yang kukenakan ini. Gaun tua berenda yang kini berubah jadi potongan berleher rendah dengan siluet ramping berkat tangan ajaib Irish."Pujianmu berlebihan, penampilanku biasa saja," ujarku pura-pura merendah, memainkan ujung gaunku dengan ekspresi ringan."Aku serius," balasnya cepat, matanya masih belum lepas dariku. “Kau tampak… sangat berbeda.”Kata terakhir itu meluncur pelan tapi mengandung makna lain. Bukan sekadar kekaguman polos—lebih pada keterpesonaan yang mencob
Terakhir Diperbarui : 2025-10-22 Baca selengkapnya