Wajah Shella dipenuhi rasa iri. Dia pun menyanjung Yasmin, "Ya ampun! Yasmin, kakakmu baik banget ke kamu! Dengar-dengar, presdir perusahaan itu biasanya sangat sibuk, tapi dia tetap luangkan waktu untuk jemput adiknya!"Ego Yasmin langsung terpancing oleh pujian Shella. Dia tersenyum puas dan menyahut, "Huh, tentu saja. Kakakku sangat manjakan adik. Dia paling sayang sama aku.""Ya ampun! Yasmin, aku iri banget sama kamu. Selain cantik dan punya latar belakang keluarga yang hebat, kakakmu juga begitu baik .... Haih, aku nggak pernah naik Maserati!" Shella masih lanjut menyanjung Yasmin. Dia merasa Yasmin pasti akan membiarkannya naik ke mobil itu demi menjaga harga dirinya. Setelah itu, dia akan mengambil beberapa foto dan pasti bisa membuat teman-teman sekelasnya di SMP dan SMA dulu merasa iri. Seperti dugaannya, Yasmin mendengus dengan penuh peremehan, "Cih, kamu benar-benar kampungan! Nanti, aku akan minta kakakku untuk sekalian antar kamu pulang!"Setelah itu, Yasmin melangkah m
Baca selengkapnya