Shania memiringkan kepalanya dan mencoba menghindar."Jangan bergerak," ucap pria itu dengan suara yang rendah dan berat.Shania pun membeku dan berkata dengan canggung, "Rayden, aku bisa sendi ...""Bentar lagi selesai." Rayden jelas tidak berniat untuk melepaskan Shania. Dia menunduk dan lanjut mengikat rambut Shania dengan hati-hati. Rambut wanita ini sangat tebal dan terasa berat di tangannya. Selain itu, rambutnya juga hitam pekat, berkilau, dan terasa lembut saat disentuh. Angin laut yang membawa aroma rambut Shania ke hidung Rayden. Dari sudut pandangnya, dia dapat dengan jelas melihat leher jenjang Shania yang putih dan mulus, juga sangat memikat.Mata pria itu sedikit menggelap, sedangkan jakunnya bergerak sejenak saat dia mengencangkan ikatan karet terakhir. Kemudian, dia segera mengalihkan pandangannya."Sudah selesai.""Terima kasih," ucap Shania dengan agak canggung.Melihat ekspresi Shania yang agak kaku, Rayden pun menggodanya, "Ada apa? Apa kamu terpikat sama aku?"Sha
Baca selengkapnya