Semua Bab Setelah Cerai, Aku Bangkit dan Bersinar: Bab 61 - Bab 70

Kata-kata menjijikkan itu langsung membuat Shania marah. Dia memelototi pria itu dan berseru, "Kuperingati kamu! Kalau kamu berani sentuh sehelai rambutku saja, aku nggak akan ampuni kamu!""Diam dan nurut! Sekarang, cuma ada kita berdua di taman belakang dan aku sudah kunci pintu. Kamu masih mau kabur?" Pria itu menarik Shania ke dalam pelukannya. Wajahnya yang keriput dan berminyak terlihat memerah karena terlalu bersemangat, sedangkan tangannya yang lain hendak menyentuh bahu Shania.Shania pun menendangnya dengan kuat. Pria itu berteriak kesakitan, lalu memegangi selangkangannya yang kesakitan. "Kamu! Aku nggak akan ampuni kamu!"Namun, tangannya yang lain tidak pernah lepas dari pergelangan tangan Shania. Dia menahan rasa sakit yang luar biasa dan berdiri.Shania meronta mati-matian, tetapi pergelangan tangannya terasa seperti dijepit oleh capit besi dan kulitnya yang putih nan mulus sudah merah. Dia pun menggertakkan gigi dengan marah. Kemudian, dengan tekad bulat, dia mencengker

Rayden bertanya dengan tampang dingin, "Dengan siapa saja orang itu berinteraksi selama di pesta ini?""Bos Ray, dia bertugas untuk sajikan alkohol dan seharusnya berinteraksi dengan sebagian besar orang di pesta ini.""Nggak perlu dicari lagi. Aku tahu siapa orangnya."Tiba-tiba, terdengar sebuah suara yang familier. Shania dan Rayden menoleh secara serentak, lalu melihat Sevano yang berjalan mendekat."Kenapa aku nggak melihatmu tadi?" tanya Shania dengan bingung."Kalau aku nggak datang terlambat, mana mungkin aku menangkap kejadian ini?" jawab Sevano sambil mengangkat ponselnya. Kemudian, dia membuka ponselnya dan memperlihatkan sebuah foto.Pada foto itu, terlihat sosok seorang pria yang berdiri di halaman belakang. Dia sedang berbicara dengan seorang wanita yang memegang segelas sampanye di sampingnya. Pria itu adalah orang yang melecehkan Shania di halaman belakang, sedangkan wanita itu adalah Yasmin!Tatapan Shania langsung menjadi tajam. Yasmin telah mencari masalah dengannya

Seusai berbicara, Yasmin langsung berjalan menuju tangga. Pikirannya dipenuhi dengan kalung yang Yurika sebutkan itu. Apa mungkin Rayden ingin memberikan kalung itu kepadanya?Begitu mendengar kalung itu bernilai ratusan miliar, dia sangat tercengang. Rayden pasti sudah menyadari bahwa dirinya lebih baik daripada Shania.Jantung Yasmin berdebar kencang. Begitu membayangkan Rayden ingin bertemu dengannya secara pribadi, dia sangat antusias. Setelah tiba di kamar ujung kiri, dia mengetuk pintu dengan wajah merona merah.Yasmin hanya mengetuk dengan ringan, tetapi pintu itu sudah terbuka dengan sendirinya. Dia pun berjalan masuk. Ruangan itu gelap gulita."Bos Ray?" panggil Yasmin dengan ragu untuk beberapa kali.Namun, tidak ada yang menjawab dan kegelapan ini membuatnya takut."Brak!" Setelah pintu ditutup dengan kuat, Yasmin pun diselimuti kegelapan yang sesungguhnya."Bos Ray! Kamu ada di sini?" Suara Yasmin terdengar gemetar. Dia meraba-raba dinding untuk mencari sakelar lampu, tetap

Fenny menunjuk Shania dengan marah hingga ujung jarinya juga gemetaran. "Kamu! Beraninya kamu lakukan hal seperti ini! Ini pesta Keluarga Yuvan!"Kemudian, dia berkata kepada Rayden dengan sakit hati, "Bos Ray, Shania sudah suruh orang untuk tindas putriku. Kamu harus bisa bedakan mana yang benar dan salah!"Shania mendengus, lalu mencibir, "Cih, kalian memang jago putar balikkan fakta!""Yang kubilang itu fakta!" teriak Yasmin.Charles berkata dengan tegas, "Gimana kalau kita minta Pak Elio saja untuk bantu pecahkan masalah ini?"Rayden tidak keberatan dan langsung menyuruh orang membawa Elio datang. Selain Elio, ada juga beberapa orang yang berpengaruh.Pesta ini bahkan belum resmi dimulai, tetapi sudah terjadi begitu banyak drama. Elio pun merasa sedikit kesal. Menurutnya, Shania adalah mantan istri Charles dan semua ini adalah urusan pribadi Keluarga Fariz. Sekarang, Keluarga Yuvan malah terseret ke dalam masalah ini.Yasmin terlebih dahulu bercerita, lalu Shania juga menceritakan

"Siapa yang hatinya nggak nyaman! Aku nggak pernah anggap dia ....""Yasmin, aku tahu kamu lagi kesal dan ucapanmu itu cuma kata-kata marah. Tapi, Shania akan melapor polisi sekarang. Jadi, akui saja kesalahanmu." Natalie langsung menyela ucapan Yasmin.Yasmin memelototi Natalie, tetapi tahu bahwa Natalie sedang mencoba memberinya jalan keluar. Dia pun menatap Shania dengan canggung dan berkata, "Aku ... aku yang salah ...."Dinilai dari tampang Yasmin, Shania tahu bahwa dia bukan tulus merasa bersalah. Namun, ini adalah pesta Keluarga Yuvan, sedangkan dia hanyalah pendamping yang diundang Rayden kemari. Dia tentu saja tidak ingin membuat keributan, terutama karena Elio terlihat sangat tidak senang. "Berhubung Yasmin sudah akui kesalahannya, aku akan akhiri masalah ini untuk saat ini. Tapi, sebaiknya Yasmin jangan cari masalah denganku lagi. Kalau nggak, aku bisa kirim video ini ke polisi kapan saja," kata Shania dengan sungguh-sungguh. Rayden melirik Yasmin dan Natalie, lalu berujar