Yasmin mengangguk. “Oke, aku sudah mengerti.”Shella dan Yasmin berjalan ke depan pintu gerbang sekolah, tetapi dia menyadari ada mobil Maserati milik keluarganya di depan gerbang sana. Charles sedang bersandar di pintu mobil sembari menunggunya.“Kak, kenapa kamu datang menjemputku?” Yasmin merasa terkejut hingga menarik Shella ke hadapan Charles. Dia merasa sangat gugup. Dia sangat takut abangnya akan pergi mencari Shania lagi. Masalah waktu itu sudah cukup memalukan. Kali ini, apa pun ceritanya, dia juga mesti menyuruh abangnya pergi.“Iya, apa dia teman sekolahmu?” Charles mengangguk, lalu menyapa Shella.Dalam sesaat, rasa munafik Yasmin juga sudah membeludak. Dia berkata pada Shella dengan bangga, “Coba lihat, apa kataku, kali ini Kak Charles datang untuk menjemputku. Nanti, aku akan suruh kakakku untuk antar kamu pulang juga.”“Kak, dia itu temanku. Nanti kita sekalian antar dia pulang juga, ya.” Yasmin menatap Charles dengan penuh harapan. Dia takut akan ditolak oleh Charles.K
더 보기