All Chapters of Setelah Cerai, Aku Bangkit dan Bersinar: Chapter 81 - Chapter 90

Sementara itu, Natalie segera mengambil hadiah. “Kak Shania sudah datang. Yasmin lagi siap-siap di lantai atas. Kamu duduk di dalam dulu.”Setelah Shania memasuki rumah, dia menyadari sudah ada banyak hadirin di tempat. Tidak dipungkiri, Natalie mempersiapkannya dengan sangat bagus, tidak kalah dari pesta yang diadakan Shania sebelumnya.Seperti biasa, tamu hadirin adalah orang-orang yang berhubungan dengan Keluarga Fariz. Shania kenal sebagian dari mereka. Begitu memasuki rumah, keberadaannya langsung menarik banyak tatapan dan pembahasan.Mengenai hal ini, Shania tidak menghiraukannya. Setelah mengamati sekeliling, dia menyadari Sandra tidak berada di tempat. Masih tersisa sekitar belasan menit sebelum acara pesta dimulai. Shania mengira Sandra masih belum tiba. Para hadirin sudah mulai berbasa-basi dan mulai berinteraksi. Hanya tersisa Shania seorang diri yang berdiri di samping. Fenny juga telah memperhatikan gerak-geriknya. Dia segera berjalan kemari.“Ternyata kamu datang juga?

Yasmin mengambil gelas untuk mendekati Rayden dan bersulang dengannya. Rayden malah mengelak. “Maaf, Yasmin. Aku datang untuk temani Nia.”Akhirnya Yasmin paham. Salah satu tangannya meremas pakaian. Sementara, tangan yang memegang gelas juga tidak tahu mesti maju atau mundur.Yasmin sungguh kesal dan sungguh berharap dirinya tidak pergi mengobrol dengan Rayden. Dia memanggil Shania dengan panggilan yang begitu mesra, “Nia". Kemudian, dia malah tidak menghargainya di hadapan begitu banyak orang!Yasmin berlagak tenang untuk menurunkan gelasnya. “Bos Ray, duduk dulu, ya.”Usai berbicara, Yasmin baru buru-buru meninggalkan tempat.Shania tak tahan kuasa untuk tertawa. Dia tidak menyangka Rayden sangat pintar dalam mempermalukan orang. “Sepertinya Yasmin akan kesal banget setelah dengar ucapan Bos Ray.”Rayden mengangkat pundaknya dengan tidak peduli. “Aku hanya lagi jujur sama dia.”Yurika yang berada di samping menyindir, “Aku belum ngomong. Aku dan Kak Rayden bisa kemari juga karena Ka

Yasmin tidak perlu mengungkapkan betapa kesalnya dia saat ini. Hanya saja demi reputasi, anggota Keluarga Rayden juga akan segera mengusir Shania keluar!Fenny sudah menerjang ke hadapan Shania. Sepasang matanya kelihatan galak. Dia sama sekali melupakan sosok elegan dan menawan yang dia pasang tadi. Dia langsung memaki Shania, “Dasar murahan. Kamu sudah melakukan hal yang memalukan. Kamu masih saja ingin memfitnah putriku!”Padahal dengan tidak gampangnya Yasmin mengundang Rayden, dia juga sudah mempersiapkan banyak hal demi hari ini. Sekarang, seluruh kemegahan ini telah dihancurkan oleh Shania!Dalam sesaat, Yasmin merasa putus asa. Dia hendak mencakar Shania, berharap mengoyak bibirnya. Tidak! Dia ingin mencakar wajah Shania sampai hancur!Sikap Yasmin yang seperti itu benar-benar membuat orang merasa tidak habis pikir. Dia sama sekali tidak terlihat seperti seorang gadis dari keluarga kaya. Para nyonya dan nona di bawah panggung semuanya menatapnya dengan pandangan merendahkan. Be

Yasmin yang murka juga sudah berpikir rasional. “Dalam video itu, ada orang yang nggak berhasil untuk melecehkanku. Aku baru korban!”Yasmin segera memutarbalikkan keadaan. Sekarang, dia barulah korban, bisa jadi dia akan mendapat rasa kasihan dari orang-orang.Begitu mendengar ucapan itu, Shania langsung memahami maksud Yasmin. Hanya saja, dia juga tidak membongkarnya di hadapan begitu banyak reporter.Shania mengamati sekeliling. Pada akhirnya, dia menemukan sasaran yang dari tadi dia cari, Sandra.Sandra sedang mengenakan gaun anggun. Dia memegang segelas alkohol sembari melihat semua yang terjadi di atas panggung dengan tersenyum datar, seolah-olah semua kericuhan di sini tidak ada hubungannya dengan dia.Shania berjalan mendekat dengan tersenyum. Rayden juga mengikutinya. Yurika yang tidak takut dalam membesarkan masalah pun melambaikan tangannya ke sisi Rayden. “Kak, kamu pergi temani Kak Shania sana. Aku masih mau nonton!”Shania berjalan pergi, lalu mengulurkan tangannya. Dia l

Shania menjelaskan dengan nada ringan, “Nggak guna, mereka nggak bisa menyinggung Keluarga Fariz. Sesuai dengan pesan Keluarga Fariz, mengunggah berita bisa mendapatkan imbalan yang sangat besar. Kalau menentang keinginan mereka, kemungkinan akan dipecat. Menurutmu, pilihan mana yang akan mereka ambil?”Saat ditanya oleh reporter, Shania sudah mengerti. Jadi, setelah Yasmin mengubah topik pembicaraan, mereka tidak memperhatikannya lagi. Sebab, dia tahu yang akan dipahami semua orang besok hanyalah yang ingin Yasmin sampaikan kepada mereka.“Hah?” Yurika merangkul lengan Shania dengan tidak senang. “Kalau tahu akan seperti ini, aku pun nggak akan ikut berkerumun tadi. Seharusnya tadi aku ikut Kak Shania untuk mengundang Bu Sandra. Oh, ya, apa Bu Sandra setuju?”“Tergolong menolak. Waktunya sangat berharga, tapi aku sudah memperlihatkan tesis para mahasiswa yang berhubungan dengan teori Sandra kepadanya.” Hal itu juga tergolong sebuah kabar bagus.Yurika menatap Shania dengan cemas. “Apa