Pagi itu rumah besar kembali sibuk. Para pelayan mondar-mandir membawa dokumen, laptop, bahkan alat komunikasi kecil yang biasanya hanya dipakai ketika ada rapat penting. Alena keluar dari kamar dengan wajah masih lelah, namun langkahnya terhenti ketika melihat Arka duduk di ruang kerja dengan beberapa pria asing bersetelan rapi.“Ini tim hukummu?” tanya Alena hati-hati.Arka menoleh, wajahnya tegas. “Ya. Mulai hari ini, aku tidak akan lagi hanya bertahan. Aku akan serang balik.”Kata-kata itu membuat Alena terdiam. Ia melangkah masuk perlahan, lalu berdiri di samping Arka, matanya menatap dokumen yang berserakan di meja. Foto-foto transaksi ilegal, salinan rekening bank, bahkan beberapa kontrak bisnis yang jelas-jelas dimanipulasi—semua itu milik Revan.Arka menatap istrinya, lalu meraih tangannya. “Aku tahu kamu takut, Alena. Tapi dengar, ini satu-satunya cara. Kalau aku biarkan dia terus menyerang, lama-lama kamu yang akan hancur. Aku tidak aka
ปรับปรุงล่าสุด : 2025-09-30 อ่านเพิ่มเติม