Share

Bab 11

Penulis: Gorenganbasah
last update Terakhir Diperbarui: 2025-10-14 17:54:50

Di dalam ruangan itu hening dan mewah. Aromanya adalah perpaduan kulit asli dan parfum mahal. Di tengah ruangan, bukan Rolls-Royce, melainkan sebuah mahakarya mesin.

Aston Martin Valkyrie GT 45.

Mobil hypercar yang bentuknya futuristik, agresif, dan sangat langka.

"Duduklah, Mada," kata Robert, mengunci pintu kaca itu.

Mada menatap mobil itu tanpa berkedip. Harganya pasti jauh di atas Rolls-Royce Ghost, bahkan berkali-kali lipat lebih mahal.

"Ini bukan Rolls-Royce yang saya minta," ujar Mada.

"Rolls-Royce Ghost itu untuk orang tua yang mau pamer kemewahan. Aston Martin Valkyrie GT 45 ini," Robert menepuk kap mobil itu, "Ini untuk pemburu. Ini adalah hadiah dari Nyonya Claire karena kau sudah mau menjadi pengawal pribadinya."

Mada langsung menoleh, matanya menajam. "Claire? Dia sudah tahu aku ke sini?"

"Nyonya Claire tidak pernah meninggalkan apapun pada kebetulan," jawab Robert, kini berjalan ke meja kerjanya. "Tujuan Anda ke sini, semua sudah direncanakan oleh Nyonya Claire. Dia tahu betul, cara terbaik memanggil Zero keluar adalah dengan merendahkan Mada si satpam."

"Aku bukan Zero," sela Mada cepat. Ia menolak identitas itu. “Aku cuma Mada. Sekali lagi, aku Mada dan aku memang satpam rendahan!”

Robert tersenyum tipis. "Anda tidak perlu mengakuinya pada saya. Tapi Anda harus tahu, saya adalah orang yang dulu bertugas memproses aset Anda yang 'hilang' delapan tahun lalu. Termasuk mobil ini. Mobil ini sudah atas nama Anda sejak lama, Tuan Zero. Hanya saja, dulu Anda belum siap menerimanya."

Robert mengambil selembar map tebal berwarna merah tua. Ia menyerahkannya pada Mada.

"Saya diperintahkan untuk memberi Anda mobil ini, dan satu informasi kunci, segera setelah Anda menunjukkan 'ketertarikan serius' pada urusan status. Showroom ini, dan saya, adalah jembatan pertama Nyonya Claire untuk mengembalikan Anda ke Level yang seharusnya. Level di mana terapi Anda harusnya bisa empat bulan lebih cepat.”

Mada diam, menatap map itu dengan bingung. Ia masih tidak mengerti.

“Aku tidak mengerti apa maksud kata-katamu? Terapi atau apa? Aku sudah menjalankannya setahun lebih, sekarang apalagi? Itupun, aku tetap melakukan terapi karena Fasya, bukan karena orang lain.”

“Tepat sekali,” Robert langsung mengajak Mada duduk. “Terapi itu adalah keinginan Nyonya Claire. Dia sebenarnya anggota resmi Leviathan Army, tapi dari golongan konglomerat. Dia dulu bawahan Anda, tapi mengetahui Anda hilang ingatan, dia merelakan semua hartanya, bahkan dibenci suaminya, hanya demi Anda, Tuan Zero.”

"Claire... kenapa dia melakukan ini? Kenapa dia tahu tentang 'Zero'? Kenapa dia tahu tentang... semua ini?"

"Karena Nyonya Claire punya tujuan yang sama dengan Anda," bisik Robert, mencondongkan badan ke meja. "Dia ingin membalas dendam pada orang yang sama. Orang yang menghancurkan hidupnya dan orang yang... membunuh ibu Anda."

Mada mendongak cepat. Wajahnya langsung tegang.

"Siapa?" Mada bertanya, suaranya tercekat.

Robert menghela napas. Dia tahu ini adalah bom waktu.

"Orang itu bukan Louis seperti yang Anda duga selama ini. Louis hanyalah pion yang digunakan untuk memantau Claire. Pembunuh ibu Anda, yang juga dalang kehancuran bisnis Claire, adalah Ayah Louis."

Mada menggeleng. "Ayah Louis? Aku tidak tahu dia."

"Anda akan segera bertemu dengannya. Claire menugaskan Anda ke suatu tempat, bukan? Seena Center, Lantai 35?"

Mada mengangguk pelan.

Robert tersenyum sinis. "Louis sedang mengadakan pertemuan penting di sana. Tapi bukan Louis yang penting. Di gedung itu, Tuan Mada, di pertemuan itu, Anda akan menemukan dalang semuanya."

Robert berhenti sejenak, menatap mata Mada, lalu mengucapkan kalimat itu dengan penekanan dingin. Kalimat yang langsung menyentuh luka lama Mada, kalimat yang menjadi sumber dendamnya selama ini.

"Di Seena Center, Lantai 35, Anda akan menemukan orang yang mematahkan leher ibu Anda. Orang yang membuat Anda kehilangan segalanya. Namanya The Commandant di lingkaran elit. Tapi di sini, dia dikenal sebagai Tuan Besar."

Mada tidak bergerak. Tubuhnya tiba-tiba membeku.

Louis... Louis bukan pembunuh.

The Commandant?

The Commandant! Pria yang menyiksanya di badai salju, yang memaksanya menjadi Zero! Pria yang menghancurkan identitasnya!

WHOSH!

Tiba-tiba, angin dingin yang mematikan berembus kuat di dalam ruangan tertutup itu, membuat bulu kuduk Robert berdiri. Itu bukan angin dari AC. Itu adalah Aura Zero.

Mada mendongakkan kepala. Pandangannya kosong, tubuhnya mulai mengeluarkan hawa membunuh yang pekat. Perubahan matanya sangat cepat. Hitam pekat itu kini diselingi semburat merah menyala, persis seperti yang Robert takutkan.

WHOSH!

Suara angin berembus lagi, lebih kencang, nyaris seperti raungan. Otot-otot di lengan Mada menegang keras. Robert tahu, Zero sudah bangun sepenuhnya.

"Louis..." Mada berbisik. Suaranya bukan lagi Mada, tapi suara serak, berat, dan dingin. Suara Zero. "Bukan Louis... The Commandant..."

WHOSH!

Angin itu berembus untuk ketiga kalinya. Kertas-kertas di meja Robert beterbangan. Mada, yang kini benar-benar menjadi Zero, melompat dari kursinya. Gerakannya sangat cepat, hanya berupa kilatan samar.

BUGH!

Sebelum Robert sempat bereaksi, tangan Mada sudah mencengkeram lehernya dengan kuat. Cekikan itu terasa seperti kawat baja yang melilit, membuat Robert sulit bernapas.

"Kau bilang... Louis... pembunuh ibuku!" Zero mendesis, matanya memancarkan amarah yang terpendam selama delapan tahun. "Kau tahu, dan kau diam saja! Kau biarkan aku mencarinya di antara satpam dan preman rendahan!"

Kaki Robert berayun di udara. Ia memukul tangan Mada, tapi cengkeraman itu tidak bergeming. Robert hanya bisa menatap mata Zero yang haus darah. Dia salah ambil strategi. Kini, dia hanya bisa pasrah ketika emosi Mada sudah dikuasai Zero. Dia siap mati, detik itu juga!

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Tuan Mada, Ayo Kuasai Segalanya!   Bab 37

    “Mada, barusan aku dapat mandat dari Jenderal Zhang Ze. Kamu diuruh mencairkan beberapa ratus dollar di ATM yang aku berikan kapan hari lalu. Pergilah ke Bank Platina di pusat ibukota. Setelah itu, carilah villa mewah yang kelak jadi tempat tinggalmu.”Baru saja ingin menutup mata, ponselnya berdering, dan Sofia segera memberi perintah.“Hmm, aku masih ngantuk. Apa nggak bisa diundur sampai nanti siang atau sore?” Mada menguap setelah semalaman tidak tidur.“Jenderal Zhang Ze ingin kamu segera pergi. Aku sarankan, villa Phoenix yang letaknya ada di perkomplekan mewah Heaven Garden.”“Ah, sialan! Oke. Aku pergi sekarang.”Dengan kantung mata bengkak dan pakaian kusut milik Boris yang belum diseterika, Mada pergi, tanpa membangunkan Boris yang masih mendengkur pulas.Sofia mengirim titik koordinat lokasi Bank Platina.“Aneh, kenapa hanya ada satu Bank Platina di ibukota? Harusnya, ada minimal tiga atau empat bank. Kenapa pula Jenderal Zhang Ze memberi perintah dadakan seperti ini!?”Sel

  • Tuan Mada, Ayo Kuasai Segalanya!   Bab 36

    “Benar. Barusan, aku dapat info dari markas pusat. Kamu pasti tahu, kan, dia bukan laki-laki biasa. Dia mantan pembunuh bayaran terkenal. Aku takut kalian berdua terluka, atau bahkan terbunuh karena laki-laki itu.”Boris dan Mada saling tukar pandang. “Tenang, Sofia, kami tidak semudah itu mati. Percaya pada kami. Kami akan membereskan orang ini, seberapapun mengerikannya dia.”Kekhawatiran Sofia ternyata tidak terjawab.Louis, yang rencana awalnya datang ke Cliff Inna untuk memburu Mada, tiba-tiba menghilang tanpa jejak.Padahal, lima menit sebelumnya, Mada mendapat kabar jika Louis dalam perjalanan menuju perbatasan mengendarai jeep dengan kaca anti peluru.Pun hingga pagi menyongsong, Mada tak kunjung menutup mata. Sementara Boris, dia sudah terlelap sebelum matahari terbit tadi. Mungkin pria itu capek setelah pertempuran tengah malam tadi.Merenung menatap latar pergudangan tua, Mada masih kepikiran, bagaimana nasib Kristal setelah rencana pembunuhan itu gagal.Serigala Merah past

  • Tuan Mada, Ayo Kuasai Segalanya!   Bab 35

    Sekarang, sisa satu perampok yang menggunakan topi baseball hitam. Dia memberondongkan senjata, menembak acak orang-orang sipil di sana.Mada menunggu kesemptan hingga perampok itu teralihkan perhatiannya oleh Boris, dan tidak menatapnya lagi.Julukan Zero tidak main-main. Kecepatan dan keakuratan serangan yang dimiliki Mada dalam menotok leher perampok itu, sangat cepat. Bagai ular, tepat di nadi meridian tengahnya.Perampok itu tumbang sebelum sempat membabi-buta lebih lama lagi. Urat nadinya mati sementara. Jangankan membalas pukulan Mada, untuk berteriak saja, dia tidak mampu.“Sssttt...”“Jangan berisik!”Mada menoleh ke seluruh pelanggan, memberi kode menggunakan gerakan bibir sembari menautkan telunjuknya. Mereka mengangguk paham. Tidak satu pun membuat kegaduhan sampai Mada selesai.Kecerdikan Mada didukung oleh prediksi akurat Boris, dia sudah menghitung estimasi waktu yang dibutuhkan untuk mengalihkan perhatian, sampai Mada berhasil mengalahkan perampok satunya.Usai menenan

  • Tuan Mada, Ayo Kuasai Segalanya!    Bab 34

    Mada terkenal dengan julukan Zero.Di Leviathan Army, ada kode tertentu yang diberikan sesuai kekuatan dan kepiawaian anggota dalam menjalankan misi. Makin kecil angkanya, makin tinggi pula pangkatnya.Zero sendiri merupakan julukan yang hanya diberikan pada militer-militer terkuat di zamannya.Di antara semua pasukan khusus Leviathan Army, hanya Mada yang menunjukkan kemajuan signifikan sejak dia bergabung.Hanya butuh waktu empat tahun dia menguasai semua ilmu beladiri, senjata, juga obat-obatan yang harusnya ditempuh dalam waktu minimal 15 tahun.Dalam empat tahun itu juga, Mada berhasil menyelesaikan misi-misi sulit, yang bahkan menurut anggota Leviathan Army lainnya, mustahil untuk diselesaikan.Salah satunya adalah, memberantas organisasi hitam yang merugikan dunia bernama Red Lotus, seorang diri, tanpa bantuan petinggi Leviathan Army yang lain.Dan, sekarang, para petinggi Red Lotus berkumpul, membentuk afiliasi baru bersama mafia-mafia kejam dunia, lalu menamai diri mereka seb

  • Tuan Mada, Ayo Kuasai Segalanya!   Bab 33

    “Berhasil atau tidak, kita belum tahu, sampai kita mencoba rencana ini! Tapi, ada satu hal yang perlu kamu ingat. Aku tidak bawa identitas apapun. Kemungkinan besar, aku diusir petugas keamanan. Jadi, keluar lah sebelum aku diusir!”Bertepatan juga, Nabila ingin membahas perceraian itu dengan Mada.Sesuai kata pepatah, tanpa perlu menebar umpan, jika timing mu sesuai, ikan pasti menyambar. Hal itu yang dialami Mada kala tatapan tajamnya direspon Nabila.Menggandeng mesra tangan Robby, Nabila mendekati posisi duduk Mada, lalu mengata-ngatainya. Tapi, kali ini, Nabila tidak terlalu ngotot.Sekali lagi, mereka membuat keributan dan memancing atensi tamu undangan. Semua perhatian terpusat.Sofia menggunakan kesempatan ini untuk mencari dua anggota Serigala Merah lain yang menyamar. Dan, benar kata Mada, ada empat anggota yang bertugas masuk hotel.“Sial! Begitu ingatannya pulih, akurasi pengamatannya jauh lebih hebat dari tiga tahun lalu!?” Sofia menggeleng, masih tidak percaya dengan apa

  • Tuan Mada, Ayo Kuasai Segalanya!   Bab 32

    “Diancam putus kontrak? Ti-tidak mungkin!”Gleg!Nabila meneguk ludah.Majalah Beautyness adalah satu-satunya majalah kecantikan terkemuka yang digunakan Nabila meraih follower serta popularitas. Tanpa majalah itu, dia hanya gadis biasa, tak punya pengikut, ataupun fans sejati.Meski cantik, perilaku arrogan dan lidahnya yang tajam, seringkali membuat netizen enggan untuk mengikuti segala postingan aktivitasnya.“Maafkan aku, Ris, bukan maksudku mengacau-”“Sekali lagi aku melihatmu mengacau, aku tidak segan memutus kontrakmu, juga seluruh aset-asetmu di salon kecantikan Beautyness. Camkan itu!”Nada dingin Risa membuat Nabila mati kutu. Dia tidak bisa berbuat apa-apa. Amarah yang tertahan, dia luapkan dengan sorotan tajam ke arah Mada.Seolah gadis itu berkata, “lihat aja, Mada, kamu pasti terima akibatnya!?”Pesta berlanjut seperti biasa. Kali ini, Tuan Bram meminta orang-orang berkumpul di aula hotel yang disulap menjadi restoran prasmanan bNabilag lima.Malam ini terlihat sangat m

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status