“Tidak?” Reyhan mengernyitkan kening, matanya menatap penuh tanya pada sosok Xavier. Meski wajah sahabatnya itu tampak datar, tapi intonasi pada kata-kata yang diucapkan Xavier tadi terdengar aneh.“Kenapa tidak? Bukankah mereka cocok bersama. Lihatlah mereka tampan dan cantik. Jika mereka bersama, pasti anak-anaknya akan terlahir rupawan,” lanjut Reyhan. Xavier menghela napas panjang. Matanya justru menatap lurus sudut bibir Zoe yang terlihat memar. Seingatnya terakhir mereka berpisah, wajah Zoe masih baik-baik saja.“Pacaran?” Xavier tersenyum miring. “Mengerjakan tugas kuliah saja sering lupa, ” imbuhnya menyindir secara terang-terangan. Reyhan tertawa renyah, menutupi rasa sungkan akibat ulah sang sahabat. Xavier memang memiliki mulut tajam, tapi dia sama sekali tidak menyangka jika sahabatnya itu akan bicara secara terang-terangan seperti saat ini. “Ha ha ha…kalian sudah selesai berbelanja kan? Kalau iya kalian bisa pergi, kami masih harus membeli sesuatu,” ujar Reyhan mencoba
Last Updated : 2025-10-14 Read more