“Terima kasih,” kata Zoe mengambil tisu yang diberikan oleh Xavier. Sudah hampir satu jam ia menangis di samping pria itu, tanpa ada sepatah katapun yang keluar dari mulutnya. “Mau ke apartemen ku, atau hotel tempat kita pertama kali bertemu?” tawar Xavier saat Zoe sudah membuka mulutnya. “Aku hanya menawarkan, jika tidak mau kamu bisa menolaknya,” sambung Xavier saat Zoe menatapnya dengan mata menyipit, penuh peringatan. “Lagipula sepertinya tangisanmu tidak akan berhenti dengan cepat.” Xavier melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Dia sudah cukup lama berada di dalam mobil, dan ini membuatnya lelah. Lagipula masih ada pekerjaan yang perlu diselesaikannya. Dia masih harus mengajar nanti. Bertemu dengan Zoe adalah sebuah kebetulan. Dia harus ke bank dan mengambil uang dalam jumlah besar untuk sesuatu. Siapa sangka kepergiannya ke bank justru mempertemukan dirinya dengan Zoe. Jika boleh jujur, dia masih sangat kesal dengan Zoe. Namun, melihat wajah sendu dan air mat
Last Updated : 2025-10-06 Read more