"Astaga...!" Suaranya pecah, tubuhnya oleng seolah kehilangan pijakan, hampir terjerembab ke dalam jurang ketakutan yang tiba-tiba menggerogoti seluruh jiwanya. Kebahagiaan yang baru saja Quensa rasakan lenyap setelah melihat pemandangan yang menghacur kan hatinya. Melihat pintu terbuka perlahan, sosok Quensa tampak membeku, matanya kosong menatap tanpa berkedip. Kaiden yang duduk di seberangnya tampak tenang, seolah badai yang mengamuk dalam hati tak mengusiknya sedikit pun. Tiba-tiba, suara pria asing memecah kesunyian, penuh amarah dan keterkejutan, "Tutup pintunya, sekarang juga!" Quensa tersentak, napasnya masih tersengal-sengal, dadanya naik-turun tak karuan. Ia mencoba menepis rasa sesak yang mencekik, lalu melangkah pergi. Namun, baru satu langkah, Kaiden menghentikannya dengan suara berat yang memerintah, "Kemari, kalah." Dengan langkah gontai penuh ketidakpastian, Quensa mendekat. Hatinya campur aduk: marah, geli, dan sakit sekaligus. Di hadapannya, nyata dan tak terb
최신 업데이트 : 2025-11-22 더 보기