Nadira berdiri di depan gerbang mess karyawan. Dia berdiri dengan perasaan gelisah, wajahnya cemas, tapi dia harus pasrah. Hari ini Rama berjanji menjemputnya untuk bertemu Vino. Ini kali keduanya dia akan bertemu dengan Vino, setelah dia menabrak pria itu di depan pintu kantin pabrik.Sebuah mobil berhenti di depannya, kaca jendelanya perlahan turun. “Dira,” sapa Rama.“Kak Rama,” Nadira melangkah mendekati mobil Rama, dengan tangan gemetar dia membuka pintu. Nadira duduk di kursi penumpang di samping Rama.“Kamu sudah siap?”Nadira mengangguk pelan. Sepanjan perjalanan, suasana di dalam mobil terasa hening. Nadira memandangi keluar jendela, mencoba menenangkan diri.Sekilas Rama melihat Nadira di sampingnya. “Jangan terlalu tegang, Ra,” katanya akhirnya, memecah keheningan.Nadira menoleh cepat. “Aku… takut, Kak.”“Bagaimana kalau aku membuat kesalahan?” lanjutnya.“Jangan takut, Santai saja. Aku juga akan ada di sana.”Ucapan Rama membuat Nadira sedikit tenang, walau jantungnya tet
ปรับปรุงล่าสุด : 2025-10-20 อ่านเพิ่มเติม