Semua Bab Pura Pura Pacaran dengan Selebriti 90 Hari: Bab 31 - Bab 40

Ayla berdiri di pinggir panggung setengah jadi, kabel berserakan di mana-mana, napasnya masih pelan setelah Damian muncul. Clara Jung? Masih di lokasi, berdiri di sisi lain, tampak tenang tapi menempel mata.Ayla narik napas panjang, tangan masih pegang daftar vendor, dan mulai ngetik di grup chat Orbit Squad.Orbit Squad ChatSofia: “La, lo masih hidup? Kirim sinyal dong.”Ayla: “Btw, ada alien baru di lokasi nih? Hostnya… elegant banget yaa. Alien = Clara Jung. Dan iya… aliennya lagi liatin gue. Damian ada di sini juga, sih.”Sofia: “Wkwk, please jangan mati dulu La, gue cuma mau lihat drama real-time via chat”Hanna: “Lo kuat ya, La. Gue kirim popcorn virtual (gambar popcorn)”Ayla senyum tipis, tapi matanya masih mantengin Damian yang berdiri agak jauh. Cowok itu tampak tegang tapi teta

“Menurut kalian, cinta bisa bertahan tanpa kepercayaan?”Suara Clara Jung menggema dari pengeras suara studio, lembut tapi menusuk.Semua pasangan refleks saling menatap… termasuk Damian dan Ayla. Di layar besar, Clara muncul dengan senyum khasnya, manis tapi dingin seperti kaca. Lampu studio menyala serentak, sorot kamera berganti cepat, musik pembuka menggelegar, dan suasana langsung menegang.“Selamat datang di Couple 90 Days, minggu keempat! Minggu ini... segalanya akan berubah.” Nada suaranya naik turun, menggoda sekaligus mengancam.Ayla duduk di sofa, tablet di tangan, pura-pura sibuk cek rundown terakhir. Damian di sampingnya, ekspresi tenang tapi rahangnya mengeras. Di layar besar, Clara lanjut bicara.“Kali ini, chemistry dan kerja sama kalian bakal diuji habis-habisan. Dan ingat… di akhir minggu keempat ini, satu pasangan akan tersisih dari permainan.”Kamera menyorot wajah-wajah tegang. Ada yang saling genggam tangan, ada yang senyum canggung, ada juga yang mulai panik.Sem

“Selamat datang di tantangan minggu ini… ESCAPE THE ISLAND!”Clara Jung berdiri di tepi pantai buatan, rambutnya berkibar indah padahal angin dari blower, bukan dari alam. Senyumnya manis, tapi semua peserta tahu… senyum itu lebih berbahaya dari ombak.“Setiap pasangan harus bekerja sama mencari tiga kunci rahasia untuk bisa ‘keluar’ dari pulau ini. Kalian akan diuji soal kekompakan, strategi, dan… rasa percaya satu sama lain.”Nada suaranya menekan kata “percaya” dengan halus… cukup buat bikin Damian menatap ke arah Clara sepersekian detik.Ayla berdiri di sebelahnya, memeluk pelampung oranye seperti pelindung hidup.“Gue rasa dia sengaja ngomong gitu,” gumamnya pelan.Damian nyengir tanpa suara. “Gak usah pikirin dia. Fokus aja ke game. Kita bakal balikin narasi, oke?”Ayla menatapnya bingung. “Narasi?”“Ya. Semua orang masih bahas video cemburu lo. Jadi... kita kasih mereka versi upgrade-nya, couple paling kompak minggu ini.”Ayla masih cemberut. “Gue gak jago strategi reality show,

Ayla menatap layar laptop di mejanya, headset di telinga, tangan kanan sibuk ngecek rundown, kiri pegang walkie-talkie. Nafasnya masih agak berat—belum kelar lega karena lolos dari eliminasi tadi di studio.“Gila… gue bener-bener aman. Enggak tersingkir,” gumamnya, sambil setengah senyum ke diri sendiri.HP-nya bergetar. Notifikasi masuk dari Orbit Squad, Hanna dan Sofia, teman sesama fangirl.Hanna (chat): “Ay! Lo survive! Aku teriak di chatroom fandom kayak orang gila”Sofia (chat): “Yes! #AyDam comeback! Gimana rasanya hampir gagal tapi tetep gemilang?”Ayla ketawa pelan, sambil mengetik reply.Ayla: “Thank you, kalian. Rasanya… lega campur panik. Tapi sekarang gue harus fokus EO chaos. Blower photobooth mati, vendor telat, klien tiba-tiba minta tambahan spot foto.”Hanna: “Wkwk, EO chaos + reality show chaos. Dunia nyata dan drama kita nyambung banget nih ”Sofia: “Serius deh, Ay. Gue cuma bisa kasih moral support dari jauh. Keep calm and handle everything!”Sambil sibuk nge-cek v

“Minggu depan... bukan cinta yang diuji. Tapi kepercayaan.”Suara Clara Jung bergema dari atas panggung, lembut tapi menusuk.Senyumnya tipis, tapi semua peserta tahu… setiap kali Clara tersenyum seperti itu, sesuatu yang buruk pasti akan terjadi.Layar LED di belakangnya menyala, menampilkan cuplikan highlight minggu ke-4, tawa, pelukan, sedikit air mata, lalu potongan terakhir… kata besar muncul dalam warna merah.“TRUST OR TRAP?”Ayla refleks menoleh ke Damian.Dia masih diam, tapi jemarinya mengetuk-ngetuk paha… kebiasaannya kalau lagi mikir keras.Ayla menelan ludah. “‘Ujian kepercayaan’? Serius deh, mereka kayak ngintip obrolan kita semalam,” gumamnya pelan.Damian hanya melirik sekilas, sudut bibirnya terangkat tipis. “Nggak usah takut. Kalau mereka main narasi, kita balikin. Kita yang atur script-nya.”“Balikin narasi?” Ayla menatapnya skeptis. “Lo ngomong kayak produser aja.”Damian nyengir setengah lesu. “Belajar dari pengalaman.”Sementara itu di sisi lain studio, suasanany