Zack mencubit pipiku, “Jangan usil!” dengusku.“Tentu saja harus usil, kalau tidak begitu, aku mana bisa tahan,” katanya seperti laki-laki normal yang sedang merayu wanita.“Aku kan gak ngomong salah. Kamu makan saja dulu,” kataku tetap berusaha turun dari pangkuannya, “Aw!” Pinggangku malah dicubit olehnya.“Jangan pura-pura, kamu tahu makanan yang aku maksud,” katanya mulai mendekati wajahku lagi, aku segera memalingkan wajah.“Tuan, semua sudah siap dan saya sudah perintahkan Koki taruh di bagasi,” aku baru sadar lagi semua makanan dimeja sudah gak ada.Dia benar-benar membungkus semua untukku.Zack berdiri, aku kaget karena dia benar-benar gak menurunkanku, “Aku bisa jalan sendiri,” kataku mencoba bicara.“Ssstt! Aku tidak mau kamu kelelahan!” katanya, saat pintu mobil dibuka baru aku diturunkan.Dia berbeda dengan yang tadi. Sekarang dia lembut banget. Aku merasa Zack memiliki dua kepribadian. Saat duduk pun, dia menarikku dalam pelukannya. Aku hanya bisa pasrah, gak ingin mencar
ปรับปรุงล่าสุด : 2025-10-04 อ่านเพิ่มเติม