All Chapters of Terbakar Asmara Bosku: Chapter 11 - Chapter 20

Honey alias Axel menunggu bosnya dengan sabar di ruang tengah tempat Rei tadi tergeletak mabuk saat ditemukan. Ia sudah membereskan beberapa botol minuman dan melipat pakaian yang berceceran di lantai. Tak berapa lama kemudian beberapa petugas kebersihan yang memang disewa khusus untuk Penthouse itu datang. Mereka membungkuk dengan sopan memberikan salam pada Honey yang juga melakukan hal yang sama.“Silakan!” ucap Honey dengan sopan dan ramah pada tiga petugas yang siap membersihkan seluruh penthouse tersebut. Sebagai asisten Honey juga harus menanyakan jadwal kedatangan mereka dalam satu minggu serta identitas masing-masing petugas.Honey juga terus membawa catatan urutan pekerjaannya secara teknis dan tak lupa mencatatnya di sebuah buku.Rei Harristian alias The Midas pun turun setelah nyaris dua jam dia bersiap di kamarnya. Ia sudah tampan dan rapi dengan kaus berhoodie yang memakai luaran jaket kulit. Hari ini ia tak memakai jas ataupun kemeja s

Honey punya waktu kurang dari 10 menit untuk membeli seluruh pesanan anggota band Heaten di salah satu cafe di seberang gedung Skylar Labels. Ia buru-buru dan separuh berlari sampai akhirnya ia benar-benar berlari.  Sampai di depan cafe, ternyata ia harus mengantre. Setelah meminta ijin memotong antrean dengan sopan, Honey akhirnya sampai di urutan ketiga. Tak berapa lama ia memesan seluruh pesanan kopi kemudian memberikan nama agar tak tertukar.Setelah selesai dan membayar, ia pun tersenyum mengambil pesanan dan berjalan keluar. Namun saat berjalan cepat, seseorang dari belakang meneriakinya. Honey yang terburu-buru menoleh ke belakang dan ternyata seorang petugas polisi tengah mengejar seorang pemuda di tengah kerumunan orang berjalan.Honey yang terperangah akhirnya hanya berdiri saja. Pemuda itu berlari ke arahnya. Ia jadi panik, apakah ia bisa menolong atau minggir saja? di tengah kekalutan, Honey mengambil keputusan spontan. Ia melempar sel

Beberapa pagi ini, Honey tak bisa lagi menahan keinginannya untuk muntah segera di wastafel kamar mandinya. Sudah beberapa hari ini ia terus menerus muntah di jam-jam tertentu. Itu termasuk pagi hari atau malam menjelang tidur. Honey tak berani bicara pada Axel karena ia tak ingin adiknya itu jadi khawatir.“Ada apa denganku?” gumam Honey sambil menyeka bekas air di ujung bibirnya. Ia masih terengah mencoba mengatur napasnya. Dengan langkah agak sedikit terhuyung, Honey duduk di ujung ranjangnya sambil memegang perutnya yang terasa tak nyaman.Hari ini ia bertekad akan masuk kerja meski mungkin The Midas akan memakinya. Tapi ia tidak bisa kehilangan pekerjaan dan surat magang itu sekarang.“Kenapa aku belum datang bulan juga?” Honey lalu mengambil kalender meja di atas meja belajarnya dan menghitung harinya. Dia sudah terlambat satu minggu dari tanggal yang seharusnya dan itu agak sedikit mengkhawatirkan.“Mungkin aku terlalu

Honey diajak oleh Rei untuk menemaninya menghadiri sebuah pertemuan di Tritone Music yang diselenggarakan oleh Recording Academy. Namun Rei pasti tak akan menyangka jika Dalton langsung menghampirinya begitu ia datang. Tak hanya itu, Dalton Curt juga memperkenalkan seorang penyanyi yang dulu pernah ia lihat saat berada di hotel di Boston.Yang paling kaget tentu saja Honey yang menyamar sebagai orang lain. Mata Honey lantas membesar saat melihat Dalton menarik seorang wanita untuk dikenalkan pada Rei. Charlotte Harper dengan senyuman angkuhnya menjulurkan tangannya pada Rei.“Kenalkan ini adalah calon bintang masa depan, Charlotte Harper!” ujar Dalton seakan dia sedang memberikan pengumuman tentang sumber uang barunya. Bukannya ikut menyambut uluran tangan Charlotte tapi ia malah menatap sinis. Dari memandang tangan sampai ke wajah Charlotte yang masih dengan percaya dirinya hendak bersalaman dengan Rei. Honey langsung bersembunyi di balik tubuh Rei agar ia tak terlihat.“Oh, aku inga

Honey belum memperoleh ruangan setelah dua hari bekerja di Skylar. Ia terpaksa hanya duduk di ruang yang sama dengan bosnya sambil menunggu mejanya yang mungkin akan disiapkan. Entahlah, Honey tidak ingin kembali bertanya karena dia takut dimarahi terutama setelah kejadian dirinya ingin keluar dari Skylar kemarin.Hari ini ia masih beruntung diberikan kesempatan oleh Rei Harristian untuk mensortir beberapa dokumen dan melaporkannya. Sementara Rei berada di kursinya menerima laporan dari Ares King, sahabatnya.“Rei, aku sudah menemukan asal kota gadis yang kamu cari. Ternyata dia bukan dari Boston, tapi dari Crawford, Pennsylvania.”Kening Rei mengernyit, kedua alisnya naik bersamaan. “Apa...?”“Ya, pantas saja kita tidak pernah menemukannya. Salah satu panitia mengingat jika pernah ada gadis berambut pirang dan bermata biru laut yang datang mendaftar. Dia berasal dari perwakilan Pennsylvania. Masalahnya, ada sepuluh peserta p