Angin bertiup kencang di atas reruntuhan kuno Pulau Raksasa. Langit yang sebelumnya hanya mendung kini dipenuhi pusaran energi gelap yang memancar dari obelisk raksasa di tengah altar. Di hadapan batu suci itu, Kael berdiri dengan mantap, jubah hitamnya berkibar terkena tekanan sihir yang semakin kuat."Sudah dimulai," gumamnya dengan suara penuh kepuasan.Renzu berdiri di seberang, napasnya berat setelah perjalanan melewati pasukan bayangan yang sudah lebih dulu menyerang mereka. Mata birunya menyipit menatap Kael, sementara Mira, Rufus, dan Vale berdiri bersiap di belakangnya."Hentikan ini, Kael!" Renzu berteriak, suaranya nyaris tenggelam oleh raungan energi dari obelisk. "Kau tahu bahwa segel itu ada karena suatu alasan! Jika kau terus melanjutkannya, kita semua bisa binasa!"Kael hanya tersenyum tipis, seolah kata-kata Renzu tidak ada artinya. "Binasa? Kau terlalu takut akan sesuatu yang bahkan belum kau pahami, Renzu. Segel ini bukanlah pelindung, melainkan belenggu yang harus
Huling Na-update : 2025-10-17 Magbasa pa