Renzu menatap Kael dengan napas tersengal. Pedangnya yang bersinar dengan energi astral bergetar di tangannya. "Ini sudah cukup, Kael. Kau tahu kau tidak bisa mengendalikan kekuatan ini sepenuhnya."Kael menyeringai, matanya yang bersinar ungu menunjukkan tekadnya yang tak tergoyahkan. "Aku tidak perlu mengendalikannya, Renzu. Aku hanya perlu membiarkannya terbebas!"Dalam satu gerakan, Kael mengangkat tangan kanannya. Gelang Bintang yang ia kenakan mulai berkilauan, dan dari dalam obelisk, cahaya hitam mulai merespons panggilannya."Kau tidak mengerti! Kita bukanlah pewaris kekuatan ini! Kita hanyalah alat bagi mereka yang datang sebelum kita!" Kael berteriak, suaranya menggema di antara reruntuhan.Mira, yang masih bertahan dari serangan pasukan bayangan, mendengar teriakan itu dan menatap ke arah mereka. "Renzu! Jika dia berhasil membangunkan kekuatan itu, kita semua bisa mati!"Vale, yang berusaha menstabilkan aliran energi obelisk, menggertakkan giginya. "Aku sudah mencoba mengun
Last Updated : 2025-10-19 Read more