Sentuhan Belas Kasihan dan PenutupanAlex berlutut di hadapan Nara, menenggelamkan wajahnya di perut Nara, memohon sentuhan sebagai belas kasihan terakhir. Itu adalah keruntuhan total dari CEO yang dingin dan mengendalikan. Nara menyadari, perang psikologisnya telah berhasil, tetapi kemenangan itu terasa pahit. Alex kini adalah pria yang hancur, bukan lagi musuh.Nara membiarkan tangannya menyentuh rambut Alex. Gerakannya lembut, penuh belas kasihan, bukan gairah."Bangun, Alex," bisik Nara, suaranya mengandung rasa sakit yang mendalam. "Kamu tidak pantas berlutut di depanku. Kamu tidak pantas dihukum seperti ini."Alex perlahan berdiri. Matanya penuh air mata yang tertahan, dipenuhi rasa malu dan hasrat yang tak terpuaskan. Ia menatap Nara, dan tatapannya adalah pengakuan penuh: ia telah kehilangan kendali atas segalanya."Aku butuh kamu, Nara," ulangnya, suaranya serak. "Satu sentuhan terakhir. Aku butuh kebenaran sensual itu untuk mengingat kenapa aku harus menjalani kebohongan
Last Updated : 2025-11-01 Read more