Pagi hari ketujuh di atas Tebing Kepala Naga adalah sebuah simfoni perpisahan yang manis. Mereka telah menghabiskan seminggu penuh terisolasi dari dunia, hidup di dalam gelembung waktu yang diciptakan oleh Salima Wijaya. Seminggu yang terasa seperti seumur hidup, di mana persahabatan mereka yang telah teruji bertahun-tahun melebur dan menempa dirinya kembali menjadi sesuatu yang baru, sesuatu yang lebih dalam dan belum bernama. Mereka bergerak di sekitar sanggar dengan keakraban yang sunyi, sebuah tim yang efisien yang dipimpin oleh dua kepala. Ezra, dengan tablet dan buku catatannya, telah menyelesaikan inventarisasi struktural terakhirnya. Setiap retakan, setiap papan yang lapuk, setiap potensi kebocoran kini telah menjadi data, sebuah daftar masalah yang menunggu untuk dipecahkan. Anya, dengan buku sketsa dan hatinya, telah menyerap setiap sudut ruangan, setiap permainan cahaya, setiap gema emosi yang tertinggal. Ia telah memetakan jiwa dari tempat itu. Bersama-sama, mereka membe
Last Updated : 2025-10-11 Read more