Tiga hari setelah badai video mereda, kampus seperti bangun dari mimpi buruk—namun bekasnya masih menempel di mana-mana. Di kantin, di koridor, di grup WA fakultas, nama Kevin dan Bagas masih jadi bumbu obrolan, tapi kini dengan nada setengah jijik, setengah geli. Udara di koridor fakultas ekonomi terasa lebih pengap, bau kopi instan dari mesin penjual otomatis bercampur keringat mahasiswa yang bergegas menuju kelas, dan bisik-bisik seperti hembusan angin panas yang menyusup ke telinga. “Nob, udah dengar, belum? Kevin pindah kampus!” seru Dika di kantin, mulutnya penuh bakso urat yang mengilap minyak, suara sendoknya beradu dengan mangkuk melamin, berisik. “Katanya ke kampus kecil di kampungnya, gedungnya hanya satu lantai, kantinnya aja cuma jual mie instant. Tragis, Bro! Dari kota ke desa, dari Casanova mentereng jadi playboy kampung, turun kasta dia! Haha.” Dika—mahasiswa gendut yang dulu langganan dibully Kevin dan Bagas—sekarang mulutnya seperti radio rusak, tidak bisa distel.
最終更新日 : 2025-11-14 続きを読む