Rumah tidak lagi terkunci ketika Kiara tiba. Mobil suaminya sudah terparkir di depan. Aris duduk di sofa, mengenakan kaus dan celana pendek, matanya menatap layar TV. "Baru pulang?" tanyanya tanpa menoleh. Kiara meletakan sandalnya di rak kecil dekat pintu. "Iya, tadi nganter temen. Mobilnya mogok di jalan." Aris mengangguk pelan. "Oh ya, tadi ada temen kamu, Rani, datang nyari kamu." Ia memandang Kiara sejenak, ekspresinya datar. "Dia siapa, sih?" "Rani?" Kiara menoleh. "Dia barista kafe." Aris bersandar, menghela napas kecil, "hmm." Ada jeda sebelum ia melanjutkan. "Berteman sesekali sama orang hebat, atau setidaknya yang punya karir bagus, biar bisa nambah wawasan. Jangan keseringan sama orang yang cuma ..., punya banyak waktu luang." Langkah Kiara berhenti di ruang tengah. "Orang yang cuma punya banyak waktu luang?" ulang Kiara pelan. Aris tersenyum tipis. "Ya, kamu tahu lah, maksudku." Pandangannya kembali ke TV, seolah pembicaraan barusan tak penting. Kiara tak lagi b
ปรับปรุงล่าสุด : 2025-11-03 อ่านเพิ่มเติม