All Chapters of Legenda Kultivator Abadi: Chapter 51 - Chapter 60

Zirah perak yang melayang di udara tiba-tiba saja memaksa untuk menyatu dengan tubuh Tian Fan. Dia yang memang memiliki ikatan dengan pedang lima elemen secara tak langsung juga mengakui Tian Fan sebagai Tuannya. Tian Fan yang memang membutuhkan banyak kekuatan dengan senang hati menerima penyatuan itu. Namun, ada harga yang harus dia bayar untuk mendapatkannya. "Akhhh...!" Tian Fan berteriak saat zirah perak langit mulai menyatu dengan tubuhnya. Itu bukan sekedar penyatuan biasa di mana zirah perak tersebut akan dikenakan oleh Tian Fan sama seperti zirah perang yang ada pada umumnya. Bukan, bukan seperti itu. Penyatuan yang terjadi adalah, zirah itu memasuki tubuh Tian Fan, menembus kulitnya yang tentu menciptakan rasa sakit yang luar biasa kuatnya. Tian Fan bahkan terus berteriak di atas sana. Rasa sakit yang tercipta benar-benar tak bisa dia tahan. Tubuh pemuda itu bahkan telah basah oleh keringat dan darah. Para siluman harimau yang ada di bawah tidak bisa berbuat apa-apa

Tuan Kota mendongak dan melihat ke arah datangnya suara."Siapa kau?!" Di sebrang sana satu sosok pelan-pelan mendarat dari udara, itu adalah Tetua Ketujuh dari Sekte Awan Biru. "Bajingan kau Mo Lao! Sebagai seorang Tuan Kota, berani kau bersekongkol dengan orang-orang dari aliran hitam!" Suara Tetua Ketujuh Sekte Awan Biru begitu keras, ada amarah dan dendam di baliknya. Tuan Kota kini tau siapa itu, tapi dia tetap tidak menunjukkan ketakutan di matanya."Tetua Ketujuh Sekte Awan Biru. Heh, aku kira siapa yang datang!" ucapnya meremehkan. Tuan Kota berdiri dengan tenang, meskipun Tetua Ketujuh Sekte Awan Biru jauh lebih kuat darinya, dia tau Tetua Ketujuh dari Sekte Lembah Racun tidak akan membiarkan dirinya celaka. Memangnya kenapa kalau yang datang adalah salah satu petinggi aliran putih? Di sisinya ada juga petinggi aliran hitam yang siap untuk melawannya. "Bedebah! Tidak tau diri. Apa kau tidak punya kesadaran bahwa apa yang kau lakukan ini adalah sebuah dosa besar? Apa

Keadaan para murid Sekte Awan Biru sudah tidak baik-baik saja. Dari 70 murid yang dibawa, 30 orang di antaranya telah mati di tangan para prajurit Kota Daxia. Hanya tersisa 40-an murid di sana, tapi keadaan mereka juga sudah tidak baik-baik saja. Kebanyakan dari mereka sudah terluka parah dan ada beberapa pula yang keracunan. Tentu ini semua adalah ulah dari murid yang Tetua Sekte Lembah Racun bawa. Dengan racun yang mereka sebarkan diam-diam, para murid Sekte Awan Biru sangatlah dirugikan.Kun Lao dan Gui Zen yang sejak awal menghalau mereka juga tidak bisa berbuat banyak. Mereka berdua ingin mencegah keempat orang itu menyebarkan racun, tapi racun yang mereka gunakan juga terlalu sempurna.Hanya melempar satu botol kecil ke udara dan menghancurkannya, maka dari dalam sana akan keluar asap hijau yang dengan cepat tersebar terbawa angin malam dan terhirup begitu saja.Tidak ada yang tau apakah mereka berada dalam area beracun atau tidak, hanya saat tubuh mereka melemah tanpa sebab

Tetua Ketujuh meminta Tian Fan untuk melepaskan cucunya, tapi pemuda itu hanya menatapnya sekilas lalu berbalik badan."Jika dia memang cucumu, seharusnya dia sudah terkena segel jiwa. Lihatlah, jika aku melepaskannya dia pasti akan langsung membunuhmu," ucap Tian Fan acuh. Mendengar apa yang Tian Fan katakan, tubuh Tetua Ketujuh seketika merasa lemas. Dia tau apa itu segel jiwa, itu adalah kemampuan untuk menanamkan ingatan baru pada korbannya dan menghapus semua ingatan lamanya. "T-tidak mungkin..." Tetua Ketujuh merasa tidak berdaya. Jika seseorang sudah terkena segel jiwa, untuk dapat disembuhkan akan sangat mustahil dilakukan. Mungkin memang ada cara, tapi hal itu hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang sudah berpengalaman dan memiliki kekuatan jiwa yang stabil. Tian Fan dapat merasakan kesedihan pria tua itu. Merasa iba, dia pun berkata dengan suara yang tenang."Cucumu masih bisa aku sembuhkan. Jika aku tidak salah menilai, dia masih punya sedikit ingatan masa lalunya

Tarian Pedang Bulan Purnama! Tian Fan menari di antara 10 orang bandit dengan pedangnya. 10 orang itu menyerang Tian Fan habis-habisan akan tetapi pemuda itu tidak terhentikan. Slaaash! Satu orang berhasil Tian Fan tumbangkan. Tebasan Tian Fan masuk cukup dalam hingga memotong tulang rusuknya. Bandit itu mati dengan menggenaskan, bagian dalam tubuhnya terlihat semua."Kurang ajar. Ku balas kau!" teriak para bandit murka."Datanglah kalau kau memang bisa!" tantang Tian Fan. Satu orang datang menyerang dari belakang. Tian Fan menundukkan kepalanya, pedang bandit itu pun melewatinya begitu saja. Dua orang datang dari kiri dan kanan secara bersamaan. Tian Fan melompat tinggi ke udara dan berhasil menghindari serangan mereka. "Bedebah! Rasakan ini!" Marah, dua orang di antara para bandit itu bersama-sama menyatukan kekuatan dan bersiap untuk melepaskan serangan gabungan. Keduanya sama-sama mengangkat pedang tinggi ke udara, energi dengan warna biru gelap pun segera terbentuk