29“Aku akan pesankan taksi online buatmu saja, ya,” ujar Ghani lagi, ia mulai fokus pada ponsel. Meski wajahnya terlihat gelisah.“Lebih baik, Anda langsung berangkat ke rumah sakit saja, Pak Ghani. Mungkin Anda sudah sangat ditunggu di sana. Soal Mbak Agnia, aku yang akan antar sekalian bertanggung jawab soal gaunnya yang kena noda gara-gara kesalahanku,” ucapku.Ghani melihatku sekilas, lalu berpindah pada Agni.“Kamu nggak apa-apa, Ni?” tanyanya, padahal tidak perlu bertanya begitu. Aku harap, ia cepat pergi.Aku melihat Agni gelisah pula. Mungkin banyak sekali pertimbangan yang berseliweran di kepala. Namun, aku sangat berharap kalau dia akhirnya pasrah pergi bersamaku.“Ya udah, Mas. Kamu pergi ke rumah sakit secepatnya. Nggak usah pesankan taksi online, nanti kelamaan. Yang ada di rumah sakit lebih penting, Mas,” ucap Agni.Ponsel yang digenggam oleh Ghani berbunyi lagi.“Aku ditelepon lagi. Aku harus pergi. Maafkan aku, Ni. Lain waktu, aku akan menebusnya,” ucapnya sambil berj
Last Updated : 2025-12-16 Read more