"Mas, aku pengin rujak, deh. Yang pedes, yang asem banget gitu. Ngidam banget. Berhenti dulu, ya? Di deket sini, kan, ada tuh yang enak banget di pinggir jalan itu."Di tengah perjalanan pulang dari klinik, Kirana merengek dengan dalih ngidam.Arion menoleh ke kaca spion, tampak ragu. "Sekarang? Panas banget, Kir.""Justru karena panas, jadi pengin makan yang segar-segar, Mas," rengek Kirana sambil menyandarkan dagunya di kepala jok depan. "Please ... buat si dede juga. Dia pengin."Arion menghela napas pendek, lalu mengangguk. "Ya sudah, kita cari tempat minggir."Avrisha hanya menoleh sebentar, lalu kembali menatap lurus. Mulutnya malas menimpali.Beberapa menit kemudian, mobil berhenti di pinggir jalan di bawah pohon rindang. Arion turun, lalu membukakan pintu untuk Kirana. Perempuan itu turun dengan senyum lebar, lalu menggandeng lengan Arion tanpa ragu seperti sepasang kekasih.Avrisha masih duduk di dalam mobil, me
Terakhir Diperbarui : 2025-10-21 Baca selengkapnya