Malam harinya.Lampu gantung kristal di ruang makan berkilau lembut, memantulkan cahaya hangat ke seluruh ruangan. Aroma sup ayam dan lauk hangat menyebar, tapi suasananya justru terasa tegang dan sarat udara yang sulit dihirup.Di meja makan panjang itu, Arion duduk di sisi kanan, tepat di sebelah Avrisha. Di seberang mereka, Keira dan Kirana. Empat kursi, empat orang, tapi masing-masing seperti sedang duduk di dunia yang berbeda.“Sha, kamu belum boleh makan pedas, ya,” kata Arion tiba-tiba, nada suaranya lembut, hampir seperti dulu. Ia mengambilkan mangkuk kecil, lalu menuangkan sup dari panci besar di depannya. “Ini aku ambilin yang kaldunya aja, biar lambungmu nggak kambuh.”Avrisha meliriknya sekilas, berusaha menjaga ekspresi datar. “Aku bisa ambil sendiri, Mas.”“Jangan, kamu baru sembuh,” balas Arion cepat. “Udah, biar aku aja. Kamu cuma perlu makan, istirahat, jangan banyak gerak dulu.”Gerakannya pelan, ia menyendok nasi, menata lauk di piring Avrisha, bahkan memastikan se
Terakhir Diperbarui : 2025-10-30 Baca selengkapnya