“Ih, gila, beneran gak ada habisnya kerjaan Mas Arion,” gerutunya, menatap kesal pria itu yang masih sibuk dengan laptopnya.Ia membuka pintu kamar lebar-lebar, berjalan ke ranjang, dan menjatuhkan diri ke atas kasur empuk itu. “Terserah, deh. Mau kerja sampai tua juga. Aku tidur aja, capek dan kekenyangan.”Selimut ditarik asal, matanya terpejam sambil menggumam, “Bangunin aku nanti kalau udah selesai, ya, Mas.”Namun, tak ada jawaban, pria itu fokus pada zoom meeting-nya.Suara desiran kipas langit-langit dan dengung samar-samar suara Arion jadi latar. Entah berapa lama ia tertidur, tubuhnya terasa ringan. Hingga rasa ingin buang air kecil membangunkannya.Ia menggeliat, menguap, lalu terdiam. Ada sesuatu yang terasa hangat di pinggangnya. Saat menoleh, matanya melebar pelan, Arion memeluknya dari belakang.Kirana menatap wajah pria itu yang tertidur lelap. Napasnya teratur, wajahnya damai. Untuk sesaat, senyum kecil muncul di bibir Kirana. “Oh, dia peluk aku,” gumamnya bahagia. “Te
Terakhir Diperbarui : 2025-10-28 Baca selengkapnya