Aku bergegas maju, lalu menendang dan menginjak punggung Nicholas."Ibu, nggak usah marah demi orang bodoh sepertinya. Serahkan saja dia padaku. Aku punya cara untuk hukum mereka."Seusai berbicara, aku memerintahkan para pengawal untuk membawa Nicholas dan Rossa pergi. Kemudian, aku mencondongkan tubuh ke arah ibuku dan berkata dengan manja, "Ibu, wajahku sakit banget. Ibu temani aku pergi berobat, ya?"Ucapan itu akhirnya berhasil membuat ibuku kembali bersikap rasional. Dia dengan lembut menyentuh luka di pipiku dan menemaniku ke rumah sakit untuk diobati.Para dokter kulit dan ahli bedah plastik terbaik di kota berkumpul di ruang pemeriksaan. Setelah melakukan disinfeksi pada luka di wajahku, mereka membahas rencana perawatan untuk memastikan pemulihan tanpa bekas luka.Setelah menetapkan rencana perawatan, semua orang pun bubar. Kemudian, hanya tersisa aku dan ibuku di kamar rawat inap. Aku menyandarkan kepalaku di bahu ibuku dan menghiburnya dengan lembut, "Ibu, jangan masukkan
Baca selengkapnya