Short
Perebutan Gaun Pertunangan yang Berakhir Tragis

Perebutan Gaun Pertunangan yang Berakhir Tragis

By:  TralinaUpdated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
8Chapters
5views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Aku tumbuh besar di luar negeri. Ibuku takut aku akan mencarikannya menantu orang asing. Jadi, dia mengaturkan tunangan yang tampan dan berbakat untukku di ibu kota, juga memintaku untuk pulang dan bertunangan. Aku pergi ke sebuah toko barang mewah untuk memilih gaun pertunangan, lalu jatuh cinta pada sebuah gaun panjang tanpa tali berwarna krem. Ketika aku hendak mencobanya, wanita di sebelahku melirik gaun di tanganku dan berkata kepada pramuniaga, "Model gaun ini cukup unik. Aku mau coba." Si pramuniaga langsung merampas gaun itu dari tanganku dengan kasar. Aku pun berkata dengan kesal, "Segala sesuatu harus ada urutannya. Aku yang duluan lihat gaun ini. Kalian nggak punya aturan?" Namun, wanita itu menatapku dengan penuh penghinaan dan menjawab, "Gaun ini harganya 376 juta. Mana mungkin orang miskin sepertimu mampu membelinya? Aku ini adik angkat Nicholas Kurniadi, presdir Grup Kurniadi. Di ibu kota, cuma Keluarga Kurniadi yang berhak tetapkan 'aturan'!" Kebetulan sekali! Bukankah Nicholas itu tunanganku? Aku langsung menelepon Nicholas dan bertanya, "Adik angkatmu rebut gaun pertunanganku. Gimana kamu mau selesaikan masalah ini?"

View More

Chapter 1

Bab 1

Kata "adik angkat" itu terdengar agak tidak beres. Jika Nicholas tidak memberiku penjelasan yang masuk akal hari ini, pesta pertunangan kami pasti tidak perlu dilanjutkan lagi.

Tak disangka, Nicholas bertanya dengan suara dingin, "Siapa kamu? Sejak kapan orang luar sepertimu punya hak ikut campur dalam hubunganku dengan Rossa?"

Aku hendak mengatakan bahwa aku adalah tunangannya, tetapi Nicholas sudah menutup telepon. Aku sangat marah. Nicholas bahkan tidak menyimpan informasi kontakku.

Rossa yang berdiri di samping sudah tertawa terbahak-bahak. "Dasar jalang! Kamu kira kamu bisa jalin hubungan sama Nicholas cuma dengan dapatkan informasi kontaknya? Jangan mimpi!"

Dia melirikku dengan jijik. "Bahkan petugas kebersihan di Grup Kurniadi juga pakai pakaian yang lebih mahal darimu."

Aku biasanya mengenakan pakaian yang nyaman dan sederhana, tanpa terlalu peduli dengan harga pakaianku. Tak disangka, ada hari di mana kebiasaan ini akan menjadi alasan orang mengkritikku.

"Sudah zaman apa ini? Kamu masih menilai orang dari penampilannya? Nicholas yang anggap kamu sebagai adik angkatnya benar-benar buta!"

Kata-kata Rossa sudah benar-benar menghancurkan minatku untuk mencoba pakaian. Aku langsung mengambil gaun itu dan pergi ke kasir untuk membayar.

Si pramuniaga menatapku dengan ragu dan berkata, "Nona, toko kami selalu utamakan member."

Senyum Rossa makin lebar. Dia mengeluarkan kartu member emas yang berkilauan dari tasnya, lalu meletakkannya di atas meja. "Kamu harus top up 2 miliar untuk dapatkan kartu member ini. Orang miskin sepertimu juga berani berlagak hebat di sini?"

Aku bukan orang yang suka berdebat, tetapi Rossa benar-benar berhasil menyulut amarahku hari ini. Aku mengeluarkan selembar kartu hitam dan menyerahkannya kepada pramuniaga. Setelah menenangkan diri, aku berkata, "Aku mau top up dan jadi member. Habis itu, kemas pakaiannya untukku."

Rossa menatap pramuniaga itu dan mengancam, "Ibu kota adalah wilayah kekuasaan Keluarga Kurniadi. Kalau kamu berani jual pakaian ini kepadanya hari ini, aku akan suruh Kak Nicholas beli toko ini besok."

Pramuniaga itu berujar dengan takut, "Nona, aku cuma seorang karyawan. Aku benar-benar nggak mampu singgung Keluarga Kurniadi."

Orang-orang di sekitar menatapku dan membujukku dengan suara kecil, "Aku pernah ketemu Nona Rossa beberapa kali. Pak Nicholas sangat manjakan dia. Sebaiknya kamu akhiri saja masalah ini."

"Sebelumnya, ada juga orang yang menyinggungnya, lalu dibuat bangkrut sama Grup Kurniadi. Meski kamu juga lumayan kaya, itu nggak ada apa-apanya dibandingkan sama Keluarga Kurniadi yang begitu berkuasa. Sebaiknya kamu minta maaf ke Nona Rossa dan mohon padanya untuk ampuni kamu."

Mendengar sanjungan orang-orang di sekitar, Rossa terlihat sangat bangga.

"Jalang, berlututlah di hadapanku sekarang juga dan serukan 'aku ini wanita jalang, aku yang salah' sebanyak tiga kali. Setelah itu, aku mungkin akan pertimbangkan untuk ampuni kamu."
Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
8 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status