Share

Bab 7

Author: Tralina
Nicholas menunjukku dan melanjutkan, "Dia pelakunya! Dia kurung aku di ruang penyiksaan sehingga aku nggak bisa tidur setiap hari. Dia juga memberiku makanan basi."

Aku menatap Nicholas sambil tersenyum. "Tapi meski itu makanan basi, bukannya Pak Nicholas juga memakannya dengan lahap setiap harinya?"

Potensi manusia sungguh tak terbatas. Setiap hari, aku menyuruh orang untuk mengantarkan seporsi makanan basi dan dingin untuk mereka.

Awalnya, Nicholas masih bersikeras mengatakan bahwa dirinya adalah presdir Grup Kurniadi dan tidak akan makan makanan itu meskipun harus mati kelaparan. Namun, setelah kelaparan selama tiga hari, hal lainnya terasa tidak berarti lagi dibandingkan dengan kelangsungan hidup. Mereka berdua pun berebutan melahap semangkuk nasi basi hingga tak bersisa sedikit pun.

Nicholas memelototiku dengan ekspresi bengis. "Dasar wanita jahat! Sekarang, ayahku sudah datang untuk selamatkan aku. Ajalmu akan segera ti ...."

Terkadang, keadilan Tuhan sungguh membuatku tidak habi
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Perebutan Gaun Pertunangan yang Berakhir Tragis   Bab 8

    Rossa bersujud hingga menimbulkan suara berdentang di lantai. Tidak lama kemudian, kepalanya pun berdarah.Melihat ini, Nicholas yang angkuh juga akhirnya menundukkan kepalanya ke arahku. "Nona Tiana, aku yang buta hingga berani melukaimu. Aku nggak akan berani melakukannya lagi, juga nggak akan pernah menindas siapa pun lagi. Aku mohon ampunilah aku kali ini ...."Setelah menyesap kopiku, aku meletakkan cangkir itu dan menatap sekelompok orang itu sambil berkata perlahan, "Kalian ngomongnya seolah-olah aku ini seorang pembunuh. Kita hidup di masyarakat yang menjunjung tinggi hukum. Mana mungkin aku melakukan hal yang melanggar hukum?"William bertanya dengan ragu, "Nona Tiana, apa itu berarti kamu sudah maafkan bajingan ini?"Aku tersenyum dan menjawab, "Tentu saja. Meski mereka menyakitiku, aku sudah membalasnya. Balas dendam adalah siklus yang nggak akan pernah berakhir. Biarkanlah masalah ini berlalu."Kedua orang itu langsung bersujud kepadaku dan berterima kasih atas pengampunank

  • Perebutan Gaun Pertunangan yang Berakhir Tragis   Bab 7

    Nicholas menunjukku dan melanjutkan, "Dia pelakunya! Dia kurung aku di ruang penyiksaan sehingga aku nggak bisa tidur setiap hari. Dia juga memberiku makanan basi."Aku menatap Nicholas sambil tersenyum. "Tapi meski itu makanan basi, bukannya Pak Nicholas juga memakannya dengan lahap setiap harinya?"Potensi manusia sungguh tak terbatas. Setiap hari, aku menyuruh orang untuk mengantarkan seporsi makanan basi dan dingin untuk mereka.Awalnya, Nicholas masih bersikeras mengatakan bahwa dirinya adalah presdir Grup Kurniadi dan tidak akan makan makanan itu meskipun harus mati kelaparan. Namun, setelah kelaparan selama tiga hari, hal lainnya terasa tidak berarti lagi dibandingkan dengan kelangsungan hidup. Mereka berdua pun berebutan melahap semangkuk nasi basi hingga tak bersisa sedikit pun.Nicholas memelototiku dengan ekspresi bengis. "Dasar wanita jahat! Sekarang, ayahku sudah datang untuk selamatkan aku. Ajalmu akan segera ti ...."Terkadang, keadilan Tuhan sungguh membuatku tidak habi

  • Perebutan Gaun Pertunangan yang Berakhir Tragis   Bab 6

    Aku bergegas maju, lalu menendang dan menginjak punggung Nicholas."Ibu, nggak usah marah demi orang bodoh sepertinya. Serahkan saja dia padaku. Aku punya cara untuk hukum mereka."Seusai berbicara, aku memerintahkan para pengawal untuk membawa Nicholas dan Rossa pergi. Kemudian, aku mencondongkan tubuh ke arah ibuku dan berkata dengan manja, "Ibu, wajahku sakit banget. Ibu temani aku pergi berobat, ya?"Ucapan itu akhirnya berhasil membuat ibuku kembali bersikap rasional. Dia dengan lembut menyentuh luka di pipiku dan menemaniku ke rumah sakit untuk diobati.Para dokter kulit dan ahli bedah plastik terbaik di kota berkumpul di ruang pemeriksaan. Setelah melakukan disinfeksi pada luka di wajahku, mereka membahas rencana perawatan untuk memastikan pemulihan tanpa bekas luka.Setelah menetapkan rencana perawatan, semua orang pun bubar. Kemudian, hanya tersisa aku dan ibuku di kamar rawat inap. Aku menyandarkan kepalaku di bahu ibuku dan menghiburnya dengan lembut, "Ibu, jangan masukkan

  • Perebutan Gaun Pertunangan yang Berakhir Tragis   Bab 5

    Aku bukan orang yang begitu murah hati. Setelah apa yang Rossa lakukan padaku hari ini, aku tentu saja tidak akan mengampuninya. Tatapanku yang tajam tertuju padanya. Aku terlebih dahulu menamparnya berulang kali untuk melampiaskan amarahku. Kemudian, aku mengambil pemotong kuku yang baru saja dia gunakan untuk menggores wajahku dan mendekatkan bagian pisau itu ke wajahnya secara perlahan.Rossa gemetar ketakutan dan berkata, "Ka ... kalau kamu berani sentuh wajahku, aku akan habisi kamu!"Aku langsung menggores wajahnya tanpa ragu.Rossa menjerit kesakitan dan sebuah goresan penuh darah segera muncul di pipinya.Aku menggoresnya lagi dan mengulanginya untuk beberapa kali. Tak lama kemudian, wajahnya sudah hancur dan nyaris tidak dapat dikenali lagi.Berhubung ditahan oleh pengawal, dia tidak bisa berbuat apa-apa selain meratap dengan pilu dan pasrah. "Ah ... wajahku .... Wajahku sudah hancur ...."Orang memang baru bisa merasakan rasa sakit ketika hal itu terjadi padanya. Saat mengha

  • Perebutan Gaun Pertunangan yang Berakhir Tragis   Bab 4

    Begitu melihat ibuku, rasa sedih langsung melandaku. Aku pun berseru sambil terisak, "Ibu."Ibuku segera berlari menghampiriku dan memelukku dengan sakit hati. Aku bersandar di pelukannya dan akhirnya merasa aman.Orang-orang yang berkerumun pun berseru kaget ketika melihat mobil ibuku."Lihat, Lincoln yang dikendarainya itu edisi terbatas. Yang bisa punya mobil ini pasti berstatus tinggi. Kali ini, Rossa sepertinya sudah ketemu sama orang yang sulit dihadapi!""Apanya yang sulit dihadapi? Sekalipun latar belakangnya mengesankan, apa mungkin dia lebih hebat dari Keluarga Kurniadi?"Rossa juga merasa begitu. Dia dengan nekatnya berjalan ke hadapan ibuku dan berlagak hebat."Jadi kamu wanita penggoda itu? Putrimu begitu nggak tahu diri dan berani merebut gaun yang kusuka, bahkan memukulku. Katakan saja kamu mau gimana selesaikan masalah ini!"Ibuku menatapnya. "Gimana kamu mau selesaikan masalah ini?" Rossa yang tidak menyadari tatapan maut ibuku langsung mengajukan tuntutannya tanpa su

  • Perebutan Gaun Pertunangan yang Berakhir Tragis   Bab 3

    Ibuku mengatakan bahwa ayahnya Nicholas telah berusaha keras untuk mengamankan pernikahanku dengan Nicholas. Jika dia tahu putranya yang menghancurkan pernikahan itu, Nicholas pasti akan mendapat masalah besar.Memikirkan hal ini, aku pun merasa sedikit lebih baik, juga malas berdebat dengan orang-orang bodoh ini lagi. Kemudian, aku berbalik dan hendak pergi.Namun, Rossa masih tidak mau menyerah. Dengan adanya orang yang membelanya, dia lagi-lagi merentangkan tangannya untuk menghalangi jalanku."Wanita jalang, jangan coba-coba kabur! Kamu sudah rebut gaunku dan pukul aku. Aku belum balas dendam padamu!"Aku menatapnya dengan penuh penghinaan. "Gimana kamu mau balas dendam?" Rossa mengira aku takut padanya. Dia pun mengangkat tangannya dan hendak menamparku. "Tentu saja dengan pukul kamu sampai aku puas."Aku meraih pergelangan tangannya dengan satu tangan dan menampar wajahnya dengan tanganku yang lain. Dia menatapku dengan tidak percaya dan meraung, "Dasar jalang! Beraninya kamu t

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status