Todos los capítulos de Simpanan Tuan Torres: Capítulo 91 - Capítulo 100

"Bu, dia bisa mendapatkan siapa saja. Putri konglomerat, supermodel. Tapi dia memilihku, seorang wanita yang ia tahu rapuh dan punya keluarga berantakan, karena ia tahu aku akan loyal dan karena kelemahanku adalah cara dia untuk mendapatkan kendali penuh." Julia mengulang frasa kunci Diego."Jadi, mau itu cinta atau hanya strategi, yang penting adalah posisiku aman. Dia sudah menempatkan perlindungan di sekeliling kita, Bu. Itu yang harus kita fokuskan. Aku adalah wanita yang ia pilih. Itu statusku.""Baiklah, Ibu mengerti. Lalu bagaimana dengan tunangannya? Apakah Lucia mengetahui ini semua? Tentang kenaikan pangkatmu?""Tuan Diego sudah tidak bertunangan lagi dengannya, dia terlalu rumit, ambisius, dan egois di saat keuangan perusahaan sedang bergejolak. Aku tidak bisa menjelaskan terlalu banyak, Bu, karena ini masuk rahasia perusahaan. Maaf. Tapi intinya, hubungan mereka sudah berakhir.""Baiklah, sebenarnya Ibu ingin bertanya banyak soal detai

Kenaikan pangkat Julia sampai ke telinga Lucia, di kantor Luc Luxe, membuat hatinya terbakar cemburu."Sialan, sekretaris kecil itu!" Ia menggebrak meja. Berita itu berupa tangkapan layar surat elektronik resmi yang dikirim oleh orang kepercayaannya."Harusnya kusingkirkan sejak dulu, saat aku masih bersama Diego. Aku meremehkan kemiskinannya... sekarang Diego mengangkat wanita itu dari comberan Moratalaz."...****..."Ayo pulang, Julia. Apa kamu mau tidur di sini?" Belum sempat Julia membalasnya, Diego menelepon."Dia sangat tidak sabaran,""Sebentar. Aku akan segera datang.""Cepatlah. Aku benci menunggu."Julia menyambar tasnya, ia keluar dari pintu utama. Diego menunggu dengan tangan di saku celana dan wajah datar. Julia bergegas mendekat dan menuju parkiran.Diego mengemudikan mobil keluar dari basement kantor dengan kecepatan te

Diego meletakkan Julia dengan hati-hati di atas ranjang king size. Seprai sutra terasa dingin di bawah punggung Julia. Lingerie hitam menjadi kontras dengan kulitnya dan bantal putih bersih.Tanpa membuang waktu, Diego menindih Julia. Ia mencengkeram dagu Julia, memaksa mata cokelat itu untuk menatap lurus ke dalam mata birunya. Tdak ada keraguan, hanya dominasi murni dan kepemilikan."Lihat aku, Julia. Ingat di mana kau berada. Ini adalah guarantee yang kuberi padamu. Semua masalahmu selesai. Sebagai imbalannya, kau sepenuhnya milikku. Di kantor, kau adalah aset cerdasku. Di sini, kau adalah wilayah pribadiku."Napas Julia tertahan. Kekuatan kata-kata Diego jauh lebih memabukkan daripada sentuhan fisiknya."Aku tahu, Diego," Tangannya naik untuk membelai rahang pria itu. "Aku adalah Carina. Loyalitas mutlak. Hanya untukmu."Kata-kata itu bagaikan izin yang dinantikan Diego. Ia menundukkan kepalanya, mencium Julia dengan rakus, sebuah ciu

Pagi harinya, ketika Julia membuka mata, ia menyingkirkan tangan besar Diego yang melingkari perutnya secara perlahan. Julia bermaksud membuat sarapan sebelum mereka berangkat bersama ke kantor. Kaki Julia menapak di lantai yang berbalut karpet lembut. Ia mengambil ponselnya yang sudah terisi penuh. Ada beberapa pesan yang masuk, salah satunya dari Roxana. "Julia, maaf aku sedikit kaget... soal berita ini... karena ada nama dan fotomu," isi pesan dari Roxana, diikuti sebuah tautan. Julia mengerutkan dahi. Ia membuka tautan itu dan seketika darahnya berdesir dingin. Itu adalah berita utama yang menyoroti sisi gelap keluarga Rivas. Ada foto Laura/Karen Monroe, lengkap dengan judul bombastis yang mengaitkannya dengan Julia Rivas, "Asisten Pribadi Eksekutif CEO Torres International dan Laura Rivas dengan nama panggung Karen Monroe, pornstar dan skandal kartel di Mexico. Duo Rivas yang mengguncang." Jantung Julia berpacu kencang. Ia tidak takut pad

Mobil sport Diego melaju mendekati lobi utama Torres International. Pemandangan di depan lobi tidak biasa: sekelompok kecil wartawan dan juru kamera telah berkumpul.Kepala Keamanan Torres International dan beberapa petugas keamanan dengan sigap menghalau mass media, memastikan jalan masuk bagi mobil Diego tetap steril.Mobil itu melaju langsung ke basement pribadi, menghindari kontak dengan media.Begitu Julia dan Diego keluar dari lift pribadi di lantai eksekutif, suasana terasa tegang, meskipun di luar terlihat tenang. Staf di lantai itu tampak bekerja, tetapi semua mata mencuri pandang. Mereka tahu berita yang menyebar seperti api: skandal adik Asisten Pribadi Eksekutif yang baru diangkat.Julia melangkah tegak di samping Diego. Ia mengenakan ekspresi Carina Torres yang efisien dan tanpa emosi, sesuai instruksi Diego.Diego sendiri tampak lebih dingin dari biasanya, tatapannya menyapu setiap staf, menegaskan bahwa tidak ada ruang