Di telepon, ibu tidak bertanya alasan aku tidak jadi menikah dengan Soren. Sebaliknya, dia terdengar sangat gembira dan langsung berkata akan mengirim jet pribadi untuk menjemputku.Tiga hari lagi, aku bisa pulang berkumpul dengan mereka.Aku terharu hingga meneteskan air mata.Ternyata benar, hanya ayah dan ibu yang menjadi tameng paling kokoh di belakangku, tanpa syarat apapun.Enam tahun lalu, mereka menentang hubunganku dengan Soren yang saat itu masih hanyalah preman jalanan, karena merasa dia tidak pantas untukku, putri bungsu dari keluarga pengusaha senjata terbesar di Erop.Namun, saat itu aku dibutakan oleh cinta dan bersikeras mengikutinya tanpa ragu.Ayah dan ibu marah hingga memutuskan hubungan denganku, jadi aku juga tak pernah memberitahu Soren tentang identitasku.Lagipula, identitasku tidaklah penting.Dia mencintai diriku, bukan karena latar belakangku.Di akhir telepon, ibu berkata dengan hati-hati, “Kalian sudah berpacaran enam tahun, tapi dia bahkan belum juga menik
Read more