MasukAku sudah mau menikah, tapi bukan dengan pacarku, Soren yang sudah berpacaran selama enam tahun. Karena pacarku yang merupakan bos mafia Meksi, terlalu sibuk membicarakan pekerjaan dengan wakil perempuan barunya, Thea. Bahkan sampai melupakan aku, pacarnya yang sudah berpacaran selama enam tahun. Dia bahkan lupa tentang janji kami untuk mengadakan pernikahan pada hari peringatan enam tahun hubungan kami. Pada pesta natal, dia memesan kue kacang kesukaan Thea, tapi lupa bahwa aku alergi kacang. Saat teman-temannya sedang bercanda, sepotong kue mengenai tepat di wajahku. Aku langsung pingsan seketika. Setelah sadar, aku bilang pada ibuku, bahwa aku tak mau menikah dengan Soren lagi dan ingin pulang.
Lihat lebih banyakKeesokan harinya, aku membuka tirai dan tanpa sengaja melihat Soren sedang berlutut di depan rumahku.Saat itu sedang turun hujan deras, tapi dia sama sekali tak berniat untuk berteduh, hanya berlutut di sana tanpa bergerak sedikit pun.Wajahnya tampak kuyu dan lesu, sangat berbeda dengan pria yang penuh semangat kemarin.Aku menatapnya dengan dingin, tanpa ada gejolak sedikit pun di hati.Tadinya, aku tidak ingin memedulikannya. Tapi, Soren terlihat sangat gigih dan terus berlutut seperti itu.Dari siang hingga malam, dia tak bergerak sedikit pun.Aku menghela napas pasrah. Akhirnya, membuka pintu dan berjalan keluar.Begitu melihatku, tatapan Soren memancarkan sedikit kegembiraan.Dia mengangkat kepala, tatapannya padaku penuh dengan cinta, “Lyra, aku tahu kamu masih peduli padaku. Kalau nggak, kamu nggak akan keluar untuk menemuiku.”Aku mengerutkan kening dan mencoba menepis tangannya, tapi genggamannya malah semakin erat.Soren mengeluarkan album foto yang telah kubuang dari dalam
Aku menatapnya dan hatiku terasa sedikit goyah.Aku tidak tahu kenapa dia muncul di sini, apalagi mengucapkan kata-kata seperti itu.“Soren, omong kosong apa yang kamu bicarakan?” ujar ayahku yang lebih dulu bereaksi. Wajahnya sudah memuram, dia segera memanggil satpam, “Usir dia keluar dari sini!”Namun, Soren dengan mudah menyingkirkan satpamnya dan menerobos ke arahku tanpa peduli apapun.“Lyra! Kamu nggak boleh melakukan ini padaku!” Dia menatapku, tatapannya tampak penuh keputusasaan, “Bagaimana bisa kamu meninggalkanku dan menikah dengan orang lain? Kamu itu milikku! Hanya boleh jadi milikku!”Aku menatapnya dengan dingin, tidak ada gejolak sedikitpun di hatiku.Theodore secara reflek berdiri di depanku, ingin melindungiku. Aku menepuk bahunya pelan, memberi isyarat bahwa aku bisa mengatasinya sendiri.“Soren,” panggilku dengan dingin.“Kita sudah putus, kamu lupa?”Soren terdiam sejenak, seolah tidak percaya aku mengatakan itu.“Kenapa? Hanya karena Thea? Aku sudah mengusirnya.
Aku tidak tahu apa yang ada di pikirannya dan juga tak ingin tahu lagi.Pernikahanku akan segera dilangsungkan. Aku didorong ibu ke ruang rias untuk bersiap-siap. Saat dirias, ibu berbisik di telingaku menjelaskan alur pernikahan.“Alurnya nanti sangat sederhana. Kamu berangkat dari sini ke gereja, lalu William akan menuntunmu berjalan ke altar dan terakhir kalian bertukar cincin….”Mendengar nama William, barulah aku teringat. Aku bahkan belum tahu nama lengkapnya.“Ibu, siapa nama lengkap William?” tanyaku pada ibu dengan penasaran.Ibu terdiam sejenak, lalu tertawa dan menjawab, “Dasar kamu, kok nama lengkap calon suamimu sendiri saja nggak tahu?” Aku menggaruk kepala dengan sedikit malu, “Aku belum sempat bertanya.”“Namanya William Theodore.”Sambil tersenyum, ibu melanjutkan, “Dia putra bungsu Keluarga William, kalian bahkan pernah bertemu waktu kecil.”“Kami pernah bertemu waktu kecil?” Aku agak terkejut.Kok aku tak ingat sama sekali?Ibu tersenyum dan mengangguk, “Iya, waktu
Keesokan harinya setelah kembali ke negara asal, ibuku langsung mengatur desainer top untuk datang, mengukur dan menjahit gaun pengantin untukku.Saat mengenakan gaun putih panjang itu dan melihat diriku di cermin, hatiku dipenuhi perasaan yang campur aduk.Tiga tahun lalu, aku juga pernah membayangkan mengenakan gaun pengantin dan menikah dengan Soren.Namun kini, pengantin prianya bukanlah dia.Ibu menatapku dan tatapannya penuh kekaguman, “Sayang, kamu cantik sekali memakai gaun pengantin ini.”Aku tersenyum tipis dan tidak berkata apa-apa.Ibu mengeluarkan ponsel dan mengambil banyak foto, lalu memamerkannya pada teman-teman baiknya.Tak lama kemudian, foto-foto itu juga diposting di media sosialnya.Aku mengganti gaun pengantin dan kembali ke kamar untuk beristirahat.Baru saja berbaring, aku melihat foto yang baru diposting oleh Thea.Dalam foto itu, dia berbaring di ranjang rumah sakit. Wajahnya pucat, tapi senyumannya sangat manis.Dan Soren duduk di samping ranjang, satu tanga
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.