Share

Bab 2

Author: Sunny
Keesokan harinya.

Aku sengaja membeli hadiah, berencana memberikannya kepada Tante Jenny sebelum pergi, sebagai ucapan terima kasih atas perhatiannya selama ini.

Menjelang sore, saat kurir tiba, aku bertemu dengan Soren di lantai bawah.

Ternyata dia bersama Thea, menenteng kebutuhan sehari-hari yang dibeli dari supermarket dan mereka berdua berjalan memasuki apartemen sambil bercanda gurau.

Mereka tampak seperti pasangan yang tinggal bersama.

Wajahku memucat dan mengeratkan pegangan pada kotak paket di tangan, menahan rasa pahit yang bergejolak di hati.

Tante juga melihat pemandangan ini dan matanya membelalak kaget. Dia hendak maju untuk menegur.

Aku segera menarik tangannya erat-erat, menggelengkan kepala dan berbisik, “Tante, biarkan saja.”

Wajah tante penuh amarah.

“Lyra, kemarin kamu bilang Soren jatuh cinta pada orang lain, aku masih nggak percaya, karena aku lihat sendiri betapa cintanya dia padamu dulu. Tapi sekarang, bisa-bisanya dia sedekat ini dengan wanita lain. Cepat tinggalkan dia, aku mendukungmu!”

Soren juga melihat kami dan bergegas mendekat. Dia berinisiatif menjelaskan,

“Lyra, jangan salah paham. Katanya ada orang mesum di komplek tempat tinggal Thea sebelumnya dan kurang aman, jadi aku bantu dia mencari tempat tinggal baru. Dia baru pindahan saja hari ini.”

Aku tetap tenang dan tidak menanggapi penjelasannya, hanya mengarahkan kurir untuk mengangkat barang-barang ke atas.

Melihat reaksiku, Soren sepertinya mengira aku tidak salah paham dan langsung menghela napas lega.

Sambil tersenyum, dia berkata, “Lyra, setelah kesibukanku beres, ayo kita pergi berkuda ke pinggiran kota. Aku ingat kamu paling suka berkuda.”

“Tempatnya juga nggak jauh dari sini. Kalau nanti kamu mau pergi, bisa pergi kapan saja.”

Dia tak tahu bahwa aku akan segera pergi dan aku juga tak berencana memberitahunya.

Aku mengangkat kepala dengan tenang dan menatap matanya.

Selama enam tahun berpacaran, di dalam tatapan itu ada cinta yang tulus padaku.

Sekarang, yang tersisa hanyalah basa-basi dan rasa bersalah.

Aku menggelengkan kepala pelan, sudut bibirku menajam, membentuk senyuman mengejek, “Nggak perlu, Soren. Sepertinya aku nggak ada waktu belakangan ini.”

Seketika, ada kilatan terkejut di tatapannya. Sepertinya Soren tak menyangka aku akan menolak.

Dan pada saat bersamaan, Thea tiba-tiba memanggil, “Soren, aku sudah agak lelah, ayo kita pulang.”

Mendengar itu, Soren pun mengalihkan perhatian padanya dan tatapan matanya penuh kekhawatiran, “Kenapa? Kamu nggak enak badan?”

Thea menggelengkan kepala dan menjawab lembut, “Hari ini sudah sibuk seharian, jadi agak lelah.”

Soren langsung menoleh ke arahku dan berkata, “Aku antar Thea ke atas dulu, nanti aku turun untuk menemanimu.”

Usai bicara, bahkan tanpa menunggu jawabanku, Soren dan Thea pun pergi bersama.

Melihat bayangan mereka yang menjauh, perasaanku terasa campur aduk.

Dulu, Soren yang sangat perhatian padaku, kini memberikan perhatian itu pada wanita lain.

Tante sampai gemetaran sangking marahnya dan memaki pelan, “Dasar bajingan! Berani-beraninya dia melakukan ini padamu?!”

Aku menepuk pelan tangannya dan menenangkannya, “Jangan marah, tante. Dia nggak pantas.”

Pintu lift perlahan tertutup, aku melihat pantulan wajahku di permukaan pintu yang tertutup rapat, seolah melihat bayangan diri di masa lalu.

Diriku yang dulu begitu naif dan berpikir selama saling mencintai, semua kesulitan bisa diatasi.

Namun, kenyataan menamparku dengan keras, membuatku mengerti bahwa cinta bukanlah segalanya dalam hidup.

Saat pintu lift menelan bayangan Soren dan Thea, hatiku pun benar-benar terasa membeku.

Aku menarik napas panjang, berbalik dan berkata pada tante, “Tante, ayo kita pergi.”

Tante menatapku, tatapannya tampak penuh rasa iba, “Lyra, kamu benar-benar sudah melepaskannya?”

Aku tersenyum tipis dan dengan sedikit ketegasan di tatapanku, menjawab, “Tante, aku sudah memutuskan. Aku mau memulai hidup baru.”

Setelah naik ke atas, aku mengirim pesan pada Soren, menanyakan kapan dia akan pulang,

Namun, aku malah menerima balasan suara dari Thea, “Soren sedang membantuku merapikan jaringan listrik di rumah baru, mungkin akan pulang lebih malam.”

Suara Thea terdengar manis dan sedikit menyiratkan nada kebanggaan.

Aku baru saja hendak memesan taksi untuk pergi, tak lama kemudian mendapat pesan dari Thea lagi, [Lyra, jangan salah paham. Aku dan Soren hanya teman.]

[Aku hanya nggak ada orang lain yang bisa dimintai tolong, makanya merepotkan Soren. Kalau kamu marah, marah saja padaku, jangan melampiaskannya pada Soren.]

Dia pura-pura terlihat kasihan, seolah benar-benar khawatir aku akan salah paham.

Tak lama kemudian, dia mengirim pesan lagi, [Soren takut kamu salah paham, dia bakal pulang sebentar lagi. Kamu tunggu sebentar.]

Sudut bibirku menajam membentuk senyuman pahit, tapi hatiku sudah tak bergejolak lagi.

Dan tiba-tiba, Soren pun menelepon.

Begitu mengangkatnya, aku mendengar suaranya yang sedikit menyalahkan, “Lyra, kenapa sikapmu begitu dingin pada Thea? Dia baru pindah ke sini, belum kenal siapa-siapa. Aku hanya membantunya, kamu jangan begitu perhitungan.”

Aku terdiam sejenak, tak menyangka dia akan berbicara seperti itu.

Aku pun menjawab datar, “Soren, aku nggak perhitungan. Aku bahkan sudah pulang.”

Dia mengerutkan kening dan kembali mengungkit masalah di pesta natal, “Waktu pesta natal kemarin juga, kamu selalu bersikap dingin pada Thea. Dia itu perempuan dan kamu bersikap begitu dingin padanya, dia jadi mengira kamu nggak menyukainya.”

Aku pun berkata, “Aku minta maaf kalau sudah membuatnya nggak nyaman. Tolong sampaikan permintaan maafku padanya.”

Kemudian, aku pun menutup teleponnya.
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Putus Setelah Enam Tahun Berpacaran   Bab 8

    Keesokan harinya, aku membuka tirai dan tanpa sengaja melihat Soren sedang berlutut di depan rumahku.Saat itu sedang turun hujan deras, tapi dia sama sekali tak berniat untuk berteduh, hanya berlutut di sana tanpa bergerak sedikit pun.Wajahnya tampak kuyu dan lesu, sangat berbeda dengan pria yang penuh semangat kemarin.Aku menatapnya dengan dingin, tanpa ada gejolak sedikit pun di hati.Tadinya, aku tidak ingin memedulikannya. Tapi, Soren terlihat sangat gigih dan terus berlutut seperti itu.Dari siang hingga malam, dia tak bergerak sedikit pun.Aku menghela napas pasrah. Akhirnya, membuka pintu dan berjalan keluar.Begitu melihatku, tatapan Soren memancarkan sedikit kegembiraan.Dia mengangkat kepala, tatapannya padaku penuh dengan cinta, “Lyra, aku tahu kamu masih peduli padaku. Kalau nggak, kamu nggak akan keluar untuk menemuiku.”Aku mengerutkan kening dan mencoba menepis tangannya, tapi genggamannya malah semakin erat.Soren mengeluarkan album foto yang telah kubuang dari dalam

  • Putus Setelah Enam Tahun Berpacaran   Bab 7

    Aku menatapnya dan hatiku terasa sedikit goyah.Aku tidak tahu kenapa dia muncul di sini, apalagi mengucapkan kata-kata seperti itu.“Soren, omong kosong apa yang kamu bicarakan?” ujar ayahku yang lebih dulu bereaksi. Wajahnya sudah memuram, dia segera memanggil satpam, “Usir dia keluar dari sini!”Namun, Soren dengan mudah menyingkirkan satpamnya dan menerobos ke arahku tanpa peduli apapun.“Lyra! Kamu nggak boleh melakukan ini padaku!” Dia menatapku, tatapannya tampak penuh keputusasaan, “Bagaimana bisa kamu meninggalkanku dan menikah dengan orang lain? Kamu itu milikku! Hanya boleh jadi milikku!”Aku menatapnya dengan dingin, tidak ada gejolak sedikitpun di hatiku.Theodore secara reflek berdiri di depanku, ingin melindungiku. Aku menepuk bahunya pelan, memberi isyarat bahwa aku bisa mengatasinya sendiri.“Soren,” panggilku dengan dingin.“Kita sudah putus, kamu lupa?”Soren terdiam sejenak, seolah tidak percaya aku mengatakan itu.“Kenapa? Hanya karena Thea? Aku sudah mengusirnya.

  • Putus Setelah Enam Tahun Berpacaran   Bab 6

    Aku tidak tahu apa yang ada di pikirannya dan juga tak ingin tahu lagi.Pernikahanku akan segera dilangsungkan. Aku didorong ibu ke ruang rias untuk bersiap-siap. Saat dirias, ibu berbisik di telingaku menjelaskan alur pernikahan.“Alurnya nanti sangat sederhana. Kamu berangkat dari sini ke gereja, lalu William akan menuntunmu berjalan ke altar dan terakhir kalian bertukar cincin….”Mendengar nama William, barulah aku teringat. Aku bahkan belum tahu nama lengkapnya.“Ibu, siapa nama lengkap William?” tanyaku pada ibu dengan penasaran.Ibu terdiam sejenak, lalu tertawa dan menjawab, “Dasar kamu, kok nama lengkap calon suamimu sendiri saja nggak tahu?” Aku menggaruk kepala dengan sedikit malu, “Aku belum sempat bertanya.”“Namanya William Theodore.”Sambil tersenyum, ibu melanjutkan, “Dia putra bungsu Keluarga William, kalian bahkan pernah bertemu waktu kecil.”“Kami pernah bertemu waktu kecil?” Aku agak terkejut.Kok aku tak ingat sama sekali?Ibu tersenyum dan mengangguk, “Iya, waktu

  • Putus Setelah Enam Tahun Berpacaran   Bab 5

    Keesokan harinya setelah kembali ke negara asal, ibuku langsung mengatur desainer top untuk datang, mengukur dan menjahit gaun pengantin untukku.Saat mengenakan gaun putih panjang itu dan melihat diriku di cermin, hatiku dipenuhi perasaan yang campur aduk.Tiga tahun lalu, aku juga pernah membayangkan mengenakan gaun pengantin dan menikah dengan Soren.Namun kini, pengantin prianya bukanlah dia.Ibu menatapku dan tatapannya penuh kekaguman, “Sayang, kamu cantik sekali memakai gaun pengantin ini.”Aku tersenyum tipis dan tidak berkata apa-apa.Ibu mengeluarkan ponsel dan mengambil banyak foto, lalu memamerkannya pada teman-teman baiknya.Tak lama kemudian, foto-foto itu juga diposting di media sosialnya.Aku mengganti gaun pengantin dan kembali ke kamar untuk beristirahat.Baru saja berbaring, aku melihat foto yang baru diposting oleh Thea.Dalam foto itu, dia berbaring di ranjang rumah sakit. Wajahnya pucat, tapi senyumannya sangat manis.Dan Soren duduk di samping ranjang, satu tanga

  • Putus Setelah Enam Tahun Berpacaran   Bab 4

    Tiga jam kemudian.Pesawat perlahan mendarat. Begitu keluar dari pesawat, udara hangat kampung halaman pun langsung menyambutku.Aku mengeluarkan ponsel dan menyalakannya.Begitu dinyalakan, aku melihat banyak sekali panggilan tak terjawab. Semuanya dari Soren.Aku menatap panggilan tak terjawab itu dengan raut wajah datar, berniat menghapus kontaknya.Namun, aku malah terkejut melihat foto sampul di profil akunnya sudah diganti dari fotoku menjadi foto berdua dengan Thea.Dalam foto itu, mereka berdua berpelukan erat dan tersenyum dengan sangat manis.Hatiku terasa sakit, tapi entah kenapa juga terasa lega.Dulu, kami juga pernah semanis itu.Namun, itu semua sudah berlalu.Aku menarik napas panjang dan menekan tombol hapus. Menghapus semua kenangan yang berhubungan dengannya tanpa tersisa.Keluar dari bandara, aku langsung melihat ayah dan ibu yang sudah menunggu di pintu keluar.Mereka membawa bunga segar, wajahnya tampak penuh kegembiraan dan antusias.“Sayang, akhirnya kamu pulan

  • Putus Setelah Enam Tahun Berpacaran   Bab 3

    Setelah menutup telepon, aku pun pulang ke rumah.Tak lama kemudian, ponselku tiba-tiba bergetar. Saat melihatnya, ternyata akun resmi perusahaan Soren baru saja memperbarui unggahan.Aku membuka dan melihat, itu adalah foto Soren saat memperbaiki kabel listrik dan pipa air untuk Thea.Soren mengenakan kemeja putih, dengan lengan baju digulung dan sedang menunduk fokus memperbaiki jalur kabel listrik.Sementara Thea berdiri di sampingnya, memegang segelas air dan menatapnya dengan penuh rasa kagum.Caption postingannya, “Bos kami, Soren memang pria serba bisa! Bukan hanya luar biasa dalam bekerja, tapi juga bisa memperbaiki jalur listrik dan pipa air. Sungguh luar biasa!”Di kolom komentar, karyawan perusahaan Soren ramai berkomentar dan menyatakan rasa iri, “Bos Soren benar-benar keren, aku juga mau punya pacar yang begitu perhatian!”“Thea, bos bahkan sampai turun tangan membantumu memperbaiki jalur listrik, lebih baik kamu menikah dengannya untuk membalas budi saja!”Hatiku terasa

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status