"Nyonya Eva tahu Nyonya sibuk. Dia cuma merindukan Nyonya. Ayo masuk! Nyonya Eva baru minum obat dan lagi semangat."Shanaya membuka pintu kamar rawat, lalu melihat Eva yang sedang berbaring di tempat tidur sambil membaca koran.Mendengar suara itu, Eva mendongak dan matanya yang sayu langsung berbinar. "Naya!""Nenek." Shanaya berjalan cepat ke arah Eva, lalu menggenggam tangan wanita tua itu dan bertanya, "Apa Nenek sudah baikan? Gimana kabar Nenek selama beberapa hari terakhir?""Begitu melihatmu, semua penyakitku langsung sembuh." Eva menepuk-nepuk tangan Shanaya sambil tersenyum, lalu berujar, "Sudah lama kamu nggak datang kemari. Nenek kira kamu sudah lupakan Nenek.""Mana mungkin?" Shanaya tersenyum dan mengeluarkan sebuah kotak kecil yang cantik dari tasnya. "Nenek, aku bawakan kue kesukaan Nenek. Aku sengaja pergi ke toko tua di bagian selatan kota untuk membelinya. Tapi, Nenek nggak boleh makan terlalu banyak, ya. Paling banyak dua potong saja."Mata Eva seketika berbinar. "
Read more