All Chapters of Merayu Kaisar Tua: Chapter 21 - Chapter 30

"Pelanggan, Mie daging pesanan anda sudah tiba. Silahkan di nikmati!" Ucap Xiao Zhi singkat. Ia sedikit mendongak dan tatapannya bertemu dengan tatapan Zhao Tian yang gelap dan tenang. Namun Xiao Zhi hanya tersenyum dan berbalik kembali masuk ke balik dinding dapur.Zhao Tian yang awalnya tertegun kembali tersadar, namun sosok tersebut sudah menjauh dan menghilang di balik dinding dapur menyisakan aroma lavendernya yang menenangkan dan membuatnya terhipnotis dengan tenang juga nyaman.Kasim Cao jelas menyadari kelainan sang kaisar, melirik ke balik dapur tempat wanita itu menghilang namun ia tetap diam. Salah satu kunci ia mampu menjadi kasim adalah diam dan patuh. Ia mengambil sumpit dan membersihkannya sekali lagi untuk mencegah hal hal kotor menempel di sana."Yang Mulia, sumpitnya bersih. Biarkan aku mencoba mie nya terlebih dahulu untuk berjaga jaga." Ucap Kasim Cao, Zhao Yian menganggukkan kepalanya dan tidak berkata apa apa. Lagipula apa yang dilakukan Kasim Cao memang merupaka

Keesokan paginya, restoran buka seperti biasanya. Ada begitu banyak pelanggan yang sudah menunggu di depan pintu. Bos Wen segera mempersiapkan bahan bahannya. Kemudian memasuki dapur dan mulai bergerak cepat.Xiao Zhi datang lebih siang hari ini. Ada mata mata di rumahnya. Banyak pelayan sering datang ke tempat tinggalnya untuk berlalu lalang. Xiao Zhi harus mencari cara untuk mengatasinya.Atau bisa berakibat buruk jika pelayan itu justru memanggil ayahnya ketika ia menyelinap ke luar.Tapi tetap saja, hari ini ia tidak bisa pergi terlalu lama. Ia harus segera kembali, dan yang pasti di masa depan ia tidak akan bisa keluar dengan bebas. 'Mari kita lihat, kapan pria tua itu pergi. Andai saja kaisar mengirim pria tua itu ke medan perang. Aku tidak perlu bersusah susah seperti ini.' Gumam Xiao Zhi tak berdaya. Ia berniat mengurus semuanya hari ini, setidaknya Xiao Zhi perlu memberitahu Bos Wen dan Nyonya Wen untuk melakukan apa yang harus mereka lakukan.Xiao Zhi bisa meminta mereka me

Di istana, ruang belajar kekaisaran. Zhao Tian masih teguh duduk di belakang meja kerjanya. Tumpukan dokumen bambu terus memasuki ruang kerjanya dan tertata hingga bertumpuk rapi di atas meja yang ada di depannya.Saat ini Kasim Cao baru saja keluar dari ruang belajar. Ada beberapa kasim yang berkumpul dan ketika mereka melihat kedatangan kasim pribadi kaisar, Kasim Cao mereka segera bergegas."Bagaimana Kasim Cao? Dimana Kaisar akan menginap malam ini?" Salah seorang kasim bertanya dengan sedikit tergesa gesa.Kasim Cao menggelengkan kepalanya dan menghela nafas. "Kaisar tidak akan menginap dimanapun malam ini. Kalian kembalilah dan katakan pada para selir dan permaisuri untuk tidak mengganggu yang mulia." Ucap Kasim Cao segera mengusir sekelompok kasim itu dari depan matanya.Ekspresi semua orang tercengang namun mereka hanya bisa pergi dengan helaan nafas kecewa. Sebelumnya yang mulia Kaisar selalu rutin mengunjungi harem sekalipun itu hanya sekedar makan dan sebagai tempat beristi

Namun melihat penampilan daging bakar di depan mereka itu, untuk sejenak Bos Wen dan Nyonya Wen merasa ragu. Ia melirik Xiao Zhi dan bertanya dengan hati hati. "Nona Zhi, apa menu terbaru itu kita adalah daging bakar?" Tanya Bos Wen dengan ekspresi canggung. Xiao Zhi menganggukkan kepalanya. Nyonya Wen terdiam kemudian bertanya dengan bingung."Nona Zhi, apakah kamu tidak tahu? Daging bakar tidak pernah laku di pasar makanan!" Ucap Nyonya Wen dengan hati hati. Xiao Zhi mengangkat alisnya dan ia merasa bingung. Cara membakar dan memanggang itu berbeda, Xiao Zhi untuk sejenak merasa bingung bagaimana ia harus menjelaskannya. Namun belum sempat Xiao Zhi menjelaskan, Nyonya Wen sudah berbicara lebih dulu."Nona Zhi, daging yang dibakar itu terlalu keras dan amis. Karena masih menyimpan bau darah yang menyengat dan dagingnya yang keras, tidak ada orang yang mau memakannya lagi. Kecuali terpaksa, orang orang bahkan enggan meliriknya." Ucap Nyonya Wen berusaha menjelaskan dengan hati hati.

Xiao Zhi ingin menciptakan pasar kertas baru, namun ia berniat untuk memberikan ini pada Zhao Tian nanti agar proses penyebarannya jauh lebih cepat. Sebagai seorang dari dunia modern, berpindah di dunia kuno berarti ia telah menjadi dewa dengan banyaknya ilmu pengetahuan di tangannya, ia sudah di takdirk meninggalkan nama di buku sejarah.Masih ada tujuh hari sebelum pendaftaran tamu kehormatan gelombang pertama di sambut. Setelah merencanakan semuanya, Xiao Zhi merasa lelah dan memutuskan untuk pulang dan beristirahat selagi menyerahkan seluruh urusannya pada pasangan Wen.Keluar dari restoran, ia kebetulan bertemu dengan Zhao Tian yang juga baru saja menyelesaikan makannya. Kasim Cao masih berceloteh di sampingnya. "Yang Mulia, daging panggang di restoran ini benar benar menumbangkan pandangan saya terhadap daging bakar. Saya kira rasanya akan keras dan amis. Namun kedua rasa tersebut menghilang, tidak hanya lembut namun juga kaya rasa, sungguh luar biasa." Ucap Kasim Cao dengan puj