All Chapters of Satu Malam Panas Dengan Adik Iparku: Chapter 11 - Chapter 20

Saat Rendra berbicara seperti itu, Lirea melihat ada darah yang mengalir di bibir Rendra. Lirea tertegun sejenak, lalu dia mendorong Rendra supaya menjauh darinya, "Aku tidak peduli!" Kemudian Lirea memelototi Arka dan berkata, "Kenapa kamu memukulnya? Dia ini Adikmu!""Aku tidak punya Adik seperti dia!" Arka berkata sambil berteriak dan menatap Lirea dengan marah, "Kamu sakit hati ya karena aku memukulnya? Sebaiknya, akui saja hubunganmu dengannya!”Lirea menatap Rendra dengan aneh. Secara tidak sadar dia merasa bersimpati dengan Rendra yang terlihat lemah. Apa maksud pria ini?Rendra bangkit dari bawah dan menyeka sudut mulutnya dengan punggung tangannya. Kemudian dia melihat punggung tangannya dan ternyata melihat ada darah di atasnya. Lalu, dia pun menjilat ujung giginya dengan ujung lidahnya, setelah itu menyeka darah yang ada di bibirnya. Gayanya ini tampak jahat dan menawan."Seperti kata pepatah, Kakak yang baik memberiku sebuah pukulan. Aku tidak akan membalasnya."Setelah Re

Lirea merasa tidak nyaman dengan sikap Leo padanya. Kemudian dia pun berbalik dan memelototi Rendra. Lalu balik bertanya, "Bukankah seharusnya Ayah dari anakku yang menghidupiku? Kenapa jadi aku yang menghidupimu?""Jangan khawatir, aku pasti akan menghidupimu. Ini hanya sementara. Aku tidak punya uang sekarang, kamu tidak akan membiarkanku tidur di jalan, kan?"Lirea tidak bisa berkata-kata setelah mendengar Rendra berkata seperti itu kepadanya. Di sisi lain, Leo hanya bisa membatin. Bos, tidak tahu malu! Demi tinggal satu rumah dengan Nyonya, kamu malah menggunakan trik murahan seperti ini!Rendra melihat Lirea terdiam, dia mengira Lirea menyetujuinya, lalu dia berbalik ke sisi lain dan berkata, "Siapkan semuanya, aku akan pergi ke biro urusan sipil untuk mendaftarkan pernikahan kami!"Lirea dan Leo terkejut... Cepat sekali!Lirea buru-buru berkata, "Aku belum memberitahu Ibuku.""Kalau begitu aku akan pulang bersamamu dan menemui Ibu Mertuaku. Leo, siapkan KTP milikku!"Leo tergaga

Ibu Lirea dulu bekerja di sebuah pabrik pakaian. Setelah Ayah Lirea menghilang, dia selalu diganggu oleh direktur pabrik, akhirnya dia pun berhenti dari pekerjaannya dan terjun ke dunia bisnis. Bisnis yang ditekuninya juga bisnis pakaian. Awalnya, dia mendirikan lapak dan kemudian membuka sebuah toko. Dulu, ketika Bibi Tua dan dua Bibi Kecil Lirea membeli baju, maka baju itu harus ada diskon. Bahkan, terkadang meskipun ada diskon pun mereka tidak senang. Mereka baru senang jika diberikan secara gratis. Kemudian, ibu Lirea ganti menjual pakaian anak-anak. Pada saat baru menjual, ketiga anak bibi itu sudah besar, sehingga tidak muat memakai pakaian anak-anak. Sekarang anak-anak itu pun belum menikah dan tidak memiliki anak kecil, sehingga saat itu mereka tidak bisa memanfaatkan Ibu Lirea. Toko pakaian anak-anak buka di luar perumahan, sehingga jika pulang ke rumah, Lirea harus lewat di depan tokonya. Kemudian Lirea mengajak Rendra masuk ke dalam toko. Saat itu di toko, selain ada ibu

"Benar." Ucap Rendra, "Kakakku adalah Arka.""Bukankah itu tunangan Lirea?" Naya seperti tidak percaya."Mantan tunangan." Rendra mengoreksi perkataan Naya."Diam!" Teriak Lirea.Rendra meraih tangan Lirea dan berkata dengan sepenuh hati, "Bagaimana hal semacam ini bisa dirahasiakan? Kalau kamu terlalu khawatir, Bibi bisa mengerti tentang keadaan kita.""Aku tidak mengerti!" Teriak Ibu Lirea, kemudian dia berjalan untuk memisahkan mereka, "Katakan! Bagaimana kalian bisa bersama? Lirea dan Kakakmu sudah bertunangan dan hampir menikah! Mereka dijodohkan oleh para orang tua! Kalau mereka putus karena pria lain, aku masih bisa membantu. Tapi ini? Kamu adik Arka? Bagaimana caraku menjelaskan pada para orang tua di keluarga ayahnya Lirea?”Rendra menjelaskan, "Saya sudah mengatakannya. Saya dan Lirea adalah teman SMA. Beberapa tahun yang lalu saya kuliah di Ibu Kota, dan putus komunikasi dengan Lirea. Tahun baru tahun ini saya kembali pulang ke rumah, saya tahu Lirea dan Kakak saya putus

Naya menelepon Bibi Lirea, tapi karena ternyata disana masih sedang berkumpul, jadi yang lain ikut mendengarnya. Paman Lirea dan yang lainnya langsung terkejut setelah mendengar kabar yang disampaikan Naya. Orang tua dari keluarga Aditama telah menjodohkan Lirea dengan putra dari keluarga Maherson. Semua telah sepakat. Dan tiba-tiba Naya mengatakan jika Lirea akan menikah dengan pria lain. “Naya, bagaimana caramu mendidik anak? Ini sebuah aib!” Apanya yang aib? Dari awal Naya kurang setuju dengan perjodohan itu, kalau bukan karena Lirea yang menangis memintanya untuk merestui maka Naya tidak mungkin akan setuju. “Kita berkumpul dulu untuk membicarakan masalah ini. “ Akhirnya semua orang hanya bisa mengiyakan pertemuan keluarga. Naya mengadakan janji dengan mereka keesokan harinya, dan pada sore harinya dia langsung pergi ke hotel untuk memesan tempat. Di malam hari, Rendra kembali ke hotel tempat dia menginap, Naya dengan cepat mengemasi barang-barang untuk Lirea, "Baw