All Chapters of Kebangkitan Kaisar Beladiri: Chapter 241 - Chapter 250

Xingyu sangat enggan. Meminta maaf kepada para tuan muda biasa yang bertugas menjaga ruang harta karun? Sungguh lelucon! Apa status mereka dan apa statusnya sendiri? Biasanya dia bahkan tidak akan repot-repot melihat mereka, namun dia diminta untuk meminta maaf? Apa yang dipikirkan ayahnya? Dia tidak berpikir sebanyak Xing Caishan. Meminta maaf kepada anggota berpangkat rendah ini adalah aib baginya. Xing Caishan menatap tajam Xingyu, yang kemudian bergumam, "Maaf, saudara-saudara, seharusnya aku tidak meragukan kalian." "Hmph!" Xingyu mendengus dingin. Membuat tuan muda ini meminta maaf sungguh sulit. Mereka telah mempertaruhkan nyawa mereka untuk keluarga demi mencapai status mereka saat ini, namun mereka lebih rendah dari anak manja yang bergantung pada ayahnya. Pikiran itu mengerikan. "Ada yang tidak beres. Ada lubang kecil di sini. Apakah kalian meninggalkannya saat membangun ruang harta karun?" Yang Zhipeng tidak punya waktu untuk berdebat dengan orang-or

Ekspresi Ma Jing sangat aneh. Setelah masuk, dia menatap Yang Teng tanpa mengucapkan sepatah kata pun, wajahnya penuh dengan keterkejutan dan ketidakpahaman. "Dasar penjilat! Katakan saja apa yang ingin kau katakan, Nak. Tidakkah kau merasa terkekang? Kamilah yang menderita." Guo Hou berteriak. Ma Jing menggelengkan kepalanya. "Aku tidak mengerti, aku benar-benar tidak mengerti. Secara logika, tuan muda seharusnya berhasil, tetapi semua tanda menunjukkan bahwa dugaan seseorang sebelumnya tentang Xing Caishan lebih akurat." Guo Hou menjadi cemas dan menampar Ma Jing. "Jika kau tidak bicara, jangan salahkan aku kalau aku kejam!" Ma Jing kemudian tersenyum getir. "Apa yang kalian ingin aku katakan? Berita terbaru adalah keluarga Xing telah menggali seluruh area di bawah perbendaharaan toko-toko, tetapi tidak ada jejak, apalagi jalan masuk! Xing Caishan telah mencari di toko-toko sekitarnya secara menyeluruh, tetapi belum menemukan petunjuk yang dicarinya. Sekarang, bebera

Selalu ada orang yang menambahkan bunga pada kain brokat, tetapi hanya sedikit yang menawarkan arang di tengah salju. Xing Caishan terduduk lemas di kursi rotan, merasakan seluruh kekuatannya terkuras. Dia sangat memahami perasaan ditinggalkan sepenuhnya ketika pohon tumbang dan monyet-monyet berhamburan; ketika tembok runtuh, semua orang menendangnya saat dia jatuh. Dia tidak berpikir dia telah melakukan kesalahan, begitu pula keluarga Xing. Orang yang mengosongkan perbendaharaan keluarga Xing terlalu dibenci; itu semua karena dia! Dan tokoh-tokoh berpengaruh ini, alih-alih menawarkan bantuan ketika keluarga Xing dalam bahaya, mereka dengan kejam menginjak-injaknya, membuat keluarga Xing yang sudah rapuh semakin goyah. Ingat ini! Semua penghinaan hari ini akan dibalas sepuluh kali lipat di masa depan! Xing Caishan mengingat setiap orang, setiap kata yang mereka ucapkan malam itu. Tepat ketika dia dipenuhi amarah, pelayan tua itu masuk dari luar. "Tuan,

Para talenta di Paviliun Matahari Terbenam semuanya ingin tahu apa yang dikatakan oleh kepala pelayan tua keluarga Xing yang menyebabkan ekspresi Xing Caishan berubah drastis, membuat mereka tidak menyadari keberadaan Yang Teng dan Peri Hongyun di depan mereka. Namun, Yang Teng senang dengan kata-kata Ma Jing dan berkata kepada Xing Caishan, "Patriark Xing, karena insiden besar telah terjadi di keluarga Xing Anda, saya menyarankan Anda untuk segera kembali dan menanganinya. Lagipula, saya tidak akan meninggalkan Lembah Matahari Terbenam dalam waktu dekat, dan kita akan memiliki banyak kesempatan untuk bertemu lagi, jadi tidak perlu terburu-buru." Dengan itu, Yang Teng merogoh jubahnya dan mengeluarkan dua botol giok, melemparkannya ke Xing Yu. "Saya tidak sengaja memecahkan botol giok Anda; dua botol Pil Pengumpul Roh kelas atas ini untuk Anda sebagai kompensasi. Adapun cedera tangan Anda, cari cara untuk mengobatinya sendiri." Xing Yu, yang memegang dua botol Pil Pengumpu

Semua mata tertuju pada Yang Teng. Yu Ran adalah gadis yang sangat berpendapat; Peri Hongyun telah mempercayakan kepadanya untuk menangani urusan di luar Paviliun Matahari Terbenam, menunjukkan kemampuannya. Dia tidak pernah menduga hal seperti ini sebelumnya, tatapannya tertuju pada Yang Teng dengan sedikit linglung, menunggu jawabannya. Dia ingat ketika Yang Teng pertama kali tiba di Paviliun Matahari Terbenam; saat dia melihatnya, dia merasa pemuda ini luar biasa, sangat berbeda dari talenta lainnya. Dengan intuisi seorang gadis, Yu Ran memperhatikan hubungan yang ambigu antara Yang Teng dan Murong Rou'er, dan dia semakin memperhatikannya. Hanya dalam beberapa hari, Yu Ran mendapati dirinya jatuh cinta pada pemuda yang sangat percaya diri, namun nakal ini. Yu Ran memperhatikan bahwa sementara Yang Teng dan Murong Rou'er tampak bertengkar main-main, dia mengerti bahwa hubungan mereka berkembang dengan cepat. Meskipun iri, Yu Ran hanya bisa diam-diam mendo