All Chapters of Kebangkitan Kaisar Beladiri: Chapter 261 - Chapter 270

Selama tiga hari berikutnya, Lembah Matahari Terbenam dipenuhi dengan aktivitas. Melalui berita dari Ma Jing, Yang Teng mengetahui bahwa Konferensi Penilaian Harta Karun telah dipersiapkan sejak lama. Beberapa hari sebelumnya, keluarga Wu dan kekuatan besar lainnya telah mengirimkan undangan kepada berbagai kekuatan dan tokoh berpengaruh di sekitar Lembah Matahari Terbenam. Ma Jing berkata dengan marah, "Si iblis tua Wu Yitian terlalu sensitif. Jika bukan karena penghancuran paksa Desa Keluarga Feng dan Keluarga Matahari oleh Tuan Muda, dia mungkin tidak akan mengirimkan undangan kepada Tuan Muda." Yang Teng tersenyum tenang. Itu bukan hal yang aneh; lagipula, para tamu yang diundang ke Konferensi Penilaian Harta Karun ini semuanya adalah tokoh-tokoh terkemuka. Di dalam Lembah Matahari Terbenam, mereka yang dapat hadir pada dasarnya adalah para pemimpin dan ahli top dari berbagai kekuatan besar . Bahkan Paviliun Matahari Terbenam pun tidak menerima undangan. Pada s

Menderita serangan yang begitu dahsyat, Jin Tua kehilangan keseimbangan dan terhuyung jatuh ke tanah di jalan batu biru. Beberapa saat sebelum kehilangan kesadaran, Jin Tua sepertinya ingat merasakan dua serangan simultan di punggungnya: pukulan ke tulang belikatnya, melumpuhkan setengah bahunya; dan pukulan brutal ke jantungnya, seolah-olah akan hancur berkeping-keping. Dengan jeritan Jin Tua, pertarungan antara Jiang Kai dan Chu Feng untuk sementara berhenti. Keduanya menatap tak percaya, Chu Feng bahkan lupa untuk menyelamatkan temannya. Chu Feng, khususnya, paling tahu kekuatan Jin Tua; bahkan tanpa perlawanan, Yang Teng tidak bisa melukainya. Namun sekarang, Jin Tua terbaring tak bergerak di tanah, darah menodai batu biru. Jiang Kai ternganga, tak bisa berkata-kata. Apakah para kultivator Lembah Matahari Terbenam benar-benar sekuat ini? Seorang kultivator Penguatan Tubuh telah mengalahkan seorang kultivator Penguatan Tulang, dan membuatnya benar-benar

Sudah terlambat untuk menghindar. Kultivator itu, yang bersembunyi di balik bayangan, dengan cepat mengalirkan energi spiritualnya untuk melindungi perut bagian bawahnya. Sudah terlambat. Jiang Kai telah mempersiapkan kesempatan ini sejak awal. "Bang!" Tinju Jiang Kai menghantam tepat di perut bagian bawah kultivator itu. "Ah!" Sebuah jeritan bergema jauh di malam hari. Seorang kultivator kurus muncul di hadapan Jiang Kai. Setelah berhasil mendaratkan pukulan, Jiang Kai memanfaatkan keunggulannya, melepaskan beberapa pukulan lagi, masing-masing diarahkan ke bagian vital kultivator itu. Terbuka dan dipukul lagi di perut bagian bawah, kultivator itu tidak punya tempat untuk bersembunyi. Dia menggertakkan giginya, dengan keras kepala mencoba menahan pukulan Jiang Kai. "Dasar tikus pengecut, jatuh!" Menghadapi kultivator yang terluka parah terlalu mudah bagi Jiang Kai. Beberapa pukulan kemudian, kultivator itu roboh di hadapan Jiang Kai. "Bang!" Kaki besar Jian

Orang yang paling sibuk di Lembah Matahari Terbenam beberapa hari terakhir ini tak diragukan lagi adalah Wu Yitian, kepala keluarga Wu. Dia memimpin konferensi penilaian harta karun langka ini, dan tanggung jawab berat untuk menerima tokoh-tokoh berpengaruh dari seluruh penjuru secara alami jatuh ke pundaknya. Beberapa tokoh berpengaruh lainnya berulang kali menawarkan bantuan untuk meringankan beban, tetapi Wu Yitian secara konsisten menolak untuk melepaskan kendali. Dia telah mencurahkan segenap hati dan jiwanya ke dalam konferensi penilaian ini, semua demi menjalin lebih banyak koneksi dengan tokoh-tokoh berpengaruh dari berbagai wilayah dan membangun jaringan hubungan yang luas untuk keluarganya. Bagaimana mungkin dia membiarkan orang lain mengganggu kesempatan sebaik ini? Lelah namun bahagia, Wu Yitian telah menyebarkan bawahannya ke setiap sudut Lembah Matahari Terbenam. Setiap kali tokoh berpengaruh dari luar kota muncul di Lembah Matahari Terbenam, bawahanny

Peristiwa yang tiba-tiba itu mengejutkan Yang Teng dan para pengikutnya. Serangan mereka terlalu kejam; Yang Teng tidak menyangka mereka berani melukai siapa pun di sini, mengira itu hanya akan menjadi beberapa pertukaran serangan. Dia tidak pernah membayangkan mereka menyimpan niat membunuh. Yun Yi bereaksi cepat, meraih Ma Jing dalam pelukannya, sementara Yang Teng segera mengeluarkan pil penyembuhan kelas atas dan memberikannya kepada Ma Jing. Luka parah seperti itu, jika tidak segera diobati, dapat membuat Ma Jing kehabisan darah hingga meninggal. "Hmph! Inilah yang terjadi ketika kau memprovokasi tuan muda kaya. Ada lagi yang berani menantangku? Ayo lawan aku, aku akan mengambil nyawa kalian!" Wanita glamor di samping tuan muda kaya itu berbicara dengan sangat menghina, memandang Yang Teng dan kelompoknya seolah-olah mereka sudah mati. Niat membunuh Yang Teng berkilat, dan dia berjalan dengan tegas menuju tuan muda itu. "Bagus! Sangat bagus! Kau berani melukai ana