All Chapters of Kebangkitan Kaisar Beladiri: Chapter 311 - Chapter 320

Yang Qiang berdiri di samping kepala keluarga, kurang dari sepuluh kaki dari Yang Teng—jarak yang bisa dengan mudah ia tempuh dalam satu langkah. Ia    mengulurkan tangannya yang besar, mengarah langsung ke dada Yang Teng. Yang Qiang tidak menunjukkan belas kasihan, menggunakan tujuh puluh atau delapan puluh persen kekuatannya dalam serangan ini. Sambil mengaku memberi pelajaran pada Yang Teng, tangannya yang terulur tampak mengarah ke dada Yang Teng.    Sebenarnya, Yang Qiang diam-diam menyalurkan kekuatannya ke ujung jarinya. Jika kekuatan kelima jarinya mengenai Yang Teng, itu bukan sekadar cengkeraman; itu akan meninggalkan lima lubang berdarah di dada Yang Teng!    Yang Qiang sangat membenci Yang Teng. Bajingan terkutuk ini telah menabrak kereta Yang Wenyan pada hari pertamanya di Yucheng, kemudian, berkat perlindungan Yang Yuanchen, diberi kesempatan untuk memperbaiki posisinya. Dan sekarang, setelah bertemu Yang Wenyan lagi, ia berani mempermaluk

Perilaku Yang Teng sedikit menenangkan Yang Yuanchen; toh anak itu tidak pergi terlalu jauh, dan dua ratus botol pil kelas atas itu cukup banyak.    Sang patriark tertawa terbahak-bahak, "Apa, kau tidak akan membawa barang-barang ini sekarang? Apa yang kau takutkan?"    Yang Teng tidak peduli; apa yang harus dia takutkan?    "Bagaimana kalau begini, aku akan mengirim seseorang untuk mengantarkan barang-barang ini ke kediaman Yuanchen sekarang juga. Kau bisa fokus pada pemurnian pil; barang-barang ini menjadi milikmu mulai sekarang." Sang patriark tidak takut Yang Teng akan mengingkari janjinya. "Namun, kau harus mengambil lima puluh botol dari setiap jenis pil. Jika kau merasa itu merugikan, kau bisa memilih yang lain."    Untuk mendapatkan lebih banyak pil kelas atas, sang patriark mengerahkan segala upaya.    Yang Teng berpikir sejenak. Dia telah memeriksa dengan cermat semua yang ada di ruang harta karun, dan semua yang menggodany

Bagaimana mungkin Yang Wenyan mengakui kekalahan, apalagi Yang Teng menunggang kuda kereta?    Bagaimana mungkin kuda yang mengangkut harta Yang Teng bisa dibandingkan dengan kuda di kereta Fu Shuiyao? Perbedaan kualitasnya sangat besar.    Jika dia tertangkap, apa yang akan terjadi pada reputasi Yang Wenyan?    "Lebih cepat, lebih cepat!" Yang Wenyan mencambuk kudanya, mendesak kereta untuk berlari kencang.    "Ikuti terus, jangan lengah!" Bibi Pang mendesak para penjaga untuk mengejar kereta Fu Shuiyao; jika putri kecil itu sampai jatuh, tanggung jawab mereka akan sangat besar.    Tentu saja, kemungkinannya sangat kecil; mereka baru saja menempuh beberapa puluh mil dari Kota Giok, bagaimana mungkin ada bahaya?    Yang Teng dengan tenang mengejar, didorong oleh Pil Pengumpul Roh tingkat tinggi, kudanya secara bertahap meningkatkan kecepatannya, perlahan-lahan memperpendek jarak dengan Yang Wenyan.    Namun, dia m

    Rasanya tidak pantas bagi seorang pria dewasa untuk berdebat dengan seorang gadis tentang hal-hal seperti itu, jadi Yang Teng menoleh untuk memeriksa sekitarnya.    Hutan belantara benar-benar sunyi; bahkan kicauan serangga dan burung yang biasanya terdengar pun telah lenyap.    Yang Teng bingung. Siapa yang menargetkan keluarga Yang dari Kota Giok? Metode mereka bersih, efisien, dan sangat kejam, memusnahkan dua desa tanpa keluarga Yang menerima kabar apa pun.    Jelas para penyerang telah mempersiapkan diri dengan cermat dan telah melakukan banyak hal secara rahasia.    Mengusir serangan binatang buas adalah petunjuk penting, dan Yang Teng percaya keluarga Yang akan dapat menemukan dalang di balik semua itu.    Karena keluarga Yang tidak ingin mereka tahu terlalu banyak, Yang Teng juga tidak ingin terlibat.    Tugas utamanya adalah memastikan mereka tidak akan diserang oleh binatang buas dan kemudian menunggu keluarga

Apakah dia hanya terlalu banyak berpikir? Yang Teng merasa dia mungkin terlalu khawatir. Malam berlalu dengan tenang, tanpa insiden apa pun.    Pagi berikutnya, rombongan yang sudah beristirahat dengan baik melanjutkan perjalanan mereka. Mereka meninggalkan Kota Tianqiu tanpa menemukan sesuatu yang tidak biasa. Yang Teng menggelengkan kepalanya; kejadian kemarin mungkin hanya karena kesombongan pihak lain, tidak lebih.    Setelah beristirahat semalaman, semua orang penuh energi. Yang Wenyan berteriak keras, "Cepat! Jika kalian terus berlama-lama, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai ibu kota?"    Dia melirik Yang Teng, "Aku bicara padamu! Jangan berpikir kau bisa lolos dengan berlama-lama. Cepat!"    Yang Teng tidak berbicara, diam-diam mengikuti di belakang kereta Fu Shuiyao. Jika dia benar-benar tidak ingin pergi ke ibu kota, dia pasti sudah meninggalkan rombongan sejak lama.    Dalam kontes pertarungan murni, dia tidak