Satrio sadar kalau dirinya sudah mengabaikan Aira selama ini, seringkali dengan dalih memberi Aira waktu untuk berpikir, yang ada hubungan mereka semakin jauh, Aira seperti tidak terjangkau lagi darinya.Pria itu mengambil tas yang terjatuh di lantai lalu membopong Aira dalam gendongannya. Aira sampai menjerit karena terkejut dengan sikap mendadak Satrio.“Jangan banyak bergerak. Kita makan dulu sebelum pulang.”Satrio mengarahkan kendaraan ke restoran favoritnya, dia yakin kalau Aira akan senang dibawa ke sana. Benar tebakan Satrio, Aira begitu lahap menikmati menu yang kesemuanya adalah pesanan Satrio. Dia baru mengetahui kalau Aira menyukai apa saja, tidak pilih-pilih makanan.Usai makan malam bersama, Satrio mengantar Aira pulang. Dalam perjalanan kembali mereka diliputi keheningan, di restoran tadi pun Aira tidak banyak bicara bila Satrio tidak memulai lebih dulu.“Aira, hubungan aku dan Dinda sebatas kakak dan adik, tidak lebih dari itu. Sewaktu di rumah sakit, aku dihubung
Last Updated : 2025-11-13 Read more