All Chapters of JATAH ISTRI MUDA: Chapter 51 - Chapter 60

Sore itu, setelah pulang dari kantor, rafa ditemani istri keduanya, ningsi. Menikmati keindahan sore di depan teras rumah, dengan secangkir kopi." Dek, minggu ini sekitar jam sepuluh pagi, kita jadi terbang ke medan untuk menikmati bulan madu kita, yang tertunda, sekaligus menjenguk bapak " ujar rafa, memulai percakapan mereka."Oh iya mas, hampir saja aku lupa. Berarti lusa kan mas?" Tanya ningsi, memastikan hari tersebut."Iya dek, "jawan rafa sambil menyeruput kopinya itu."Kalau bisa mas, sebelum kita berangkat kesana, mas sempatkan untuk pulang kerumah kak nada terlebih dahulu, mas bilang kalau mas, mau berangkat kemedan selama satu minggu, agar kak nada tidak cemas karna selama satu minggu tidak ada kabar nantinya " pesan ningsi, kepada suaminya itu."Dia malah senang dek, kalau mas tidak pulang, karna dia tidak perlu melayani mas, udah lah dek jangan terlalu memikirkan dia, yang ada sakit hati " kata rafa saat itu."Mana boleh begitu mas, mas memiliki tanggung jawab yang sama

" sudah siap semua dek?" Tanya rafa kepada ningsi."Sudah mas" jawab ningsi, yang sedang scrol tiktok di sofa ruang tamu." nada titip salam tu dek" ucap rafa sambil duduk disamping ningsi."Waalaikum salam" jawab ningsi, lalu meletakkan ponselnya, karna rafa sudah berada disamping nya."Lucu kalian ya, masak istri pertama sama istri kedua titip titip salam, kaya gak normal kalian " kata rafa, sambil merangkul badan ningsi."Ya, memang nya harus bagaimana? Hidup harus dinikmati mas, jangan terlalu di ambil pusing toh" kata ningsi sambil tersenyum sinis." oh iya mas, aku sudah menemukan universitas untuk melanjutkan s2 ku, jadi sekitar enam bulan lagi, aku sudah bisa mendaftar " jelas ningsi."Syukur lah dek, setidaknya adek sudah ada kegiatan nantinya, tapi jangan sampai kepicut sama orang lain ya, "pesan rafa, sambil memeluk ningsi.Ningsi yang menyadari maksud dari perlakuan rafa kepadanya, menatap rafa sambil sedikit mencubit hidungnya."Ini apa maksud nya, balik balik kerumah, ud

Pagi itu nada memilih untuk tidak langsung keluar dari kamarnya, dia memilih untuk berzikir, selepas shalat subuh, serta membaca alquran sampai waktu shalat dhuha.Dia ingin menenangkan keadaannya serta fikirannya, dia tidak ingin memikirkan semua masalah dengan berlarut larut." ya allah, sabarkan aku, aku ikhlas atas pengorbananku kepada keluargaku, berikan aku kesabaran dalam menghadapi semua ini" doa nada selepas melaksanakan shalat dhuhanya.Tiba tiba nada terlintas sesuatu dalam fikirannya.Dia langsung melipat peralatan shalatnya, lalu turun untuk menemui mbak asih yang sedang didapur."Mbak,,, mbak,, "panggil nada."Iya bu," jawab mbak asih sambil menghampiri nada yang masih ditangga."Kita duduk sebentar diruang tamu mbak " perintah nada, sambil menuju kearah sofa ruang tamu."Baik bu" sahut mbak asih, lalu mengikuti nada."Mbak, bagaimana kalau saya pura pura hamil?" Tanya nada dengan sedikit memelankan suaranya kepada mbak asih." hah? Bagaimana maksud nya bu?, saya tidak

Seperti biasa selesai shalat dhuha, nada langsung turun untuk sarapan pagi yang disiapkan mbak asih." mbak hari ini saya mau ngecek stok ditoko, mbak mau ikut" tanya nada kepada mbak asih yang sedang menyiapkan nasi goreng untuknya pagi itu."Sepertinya saya tidak perlu ikut bu, kebetulan cucian belum kelar, setrikaan juga sudah menumpuk bu, heheh, maklum bu beberapa hari kang karno sakit, jadi saya harus menjaganya" jelas mbak nada."Oh, iya iya mbak pak karno sakit, jadi saya berangkat dengan siapa ya?" Fikir nada."Tapi hari ini sepertinya sudah lumayan sehat bu, kayaknya kang karno sudah bisa ngantar ibu ke toko" jawab mbak asih sambil meletakkan sepiring nasi goreng dihadapan nada."Terimakasih mbak" ucap nada saat melihat nasi goreng sudah terhidang dihadapannya."Sepertinya saya pesang go car saja mbak, sayang juga pak karno baru saja sehat sudah harus masuk kerja, apa lagi jaraknya juga lumayan jauh" kata nada sambil menikmati sarapan paginya yang sudah hampir jam sembilan it

"Tumben ibu senyum senyum sendiri?" Tanya mbak asih ,saat melihat nada tersenyum sambil memainkan ponselnya."He he he, ini mbak ada vidio lucu lewat diberanda" jawab nada, meskipun alasan sebenarnya bukan itu."Yang betul bu, vidio lucu, tapi sepertinya ibu sedang chatingan" timpal mbak asih."Ini bu susunya" mbak asih meletakkan segelas susu dihadapan nada, yang masih senyum senyum sendiri dengan ponselnya itu."Iya ni mbak, saya ketemu owner perlengkapan muslim, tapi yang kelola anak nya, kadang dia sering buat lawak gak jelas mbak" jawab nada,"Anak nya itu, cewek bu? Atau cowok bu? "Tanya mbak asih, yang mulai penasaran."Ihhh mbak, kepo deh, he he he" nada mencandai mbak asih.Mbak asih tersenyum melihat candaan nada itu, serta sesekali nada tertawa lepas, mbak asih tidak pernah melihat pemandangan ini sebelumnya."Ha ha ha ,," nada tertawa lepas dengan sesekali memegangi perutnya."Ya sudah bu, saya lanjut kerja dulu " pamit mbak asih, karna merasa nada sedang asik chatingan,d