Semua Bab Dilema Pernikahan bersama Presdir Dingin: Bab 11 - Bab 20

Mata Aldrian melebar. "Aku nggak ....""Aldrian, berhentilah membohongi dirimu sendiri. Ada beberapa hal yang nggak perlu dibahas sampai begitu jelas karena cuma akan buat semua orang merasa canggung. Sebenarnya, perceraian itu bagus bagi kita berdua. Aku serius. Anara lebih sesuai dengan tipe istri yang kamu inginkan ....""Kyna!" Aldrian menyela, "Kamu masih mau permasalahkan hal tentang Nara? Aku sudah jelaskan berkali-kali.""Aldrian, bukan aku yang nggak bisa lupakan Nara, melainkan kamu," ucap Kyna sambil menatap Aldrian.Aldrian kembali termenung. "Kyna ....""Bukannya kita berdua sama-sama tahu?" Kyna berusaha membuat dirinya terlihat lebih tenang dan ingin membahas hal ini dengan serius, bukan karena sedang merajuk. Dia berujar, "Sudah saatnya kita akhiri lima tahun hubungan kita. Aldrian, ayo pisah baik-baik. Biarkanlah semua masa lalu itu berlalu."Aldrian menatap Kyna sejenak, lalu berdiri. "Kyna, kamu berpikir kejauhan. Kelak, kamu akan tahu bahwa kepulangan Nara nggak ak

Anara juga menulis keterangan di postingan itu.[ Hal paling membahagiakan di dunia adalah, setelah melewati berbagai cobaan, masih ada orang yang memanjakanmu. Terima kasih karena kamu masih ada di sisiku, Pangeranku. ]Ternyata ini kejutan yang disiapkan Aldrian. Ini memang mengejutkan ....Kyna dan Aldrian hanya pernah pergi berbelanja di supermarket sekali, yaitu di awal pernikahan mereka. Aldrian akhirnya menghabiskan akhir pekan di rumah. Berhubung ingin menciptakan suasana kekeluargaan yang hangat, dia mengajak Aldrian ke supermarket.Pada saat itu, Kyna pernah memimpikan pernikahan yang bahagia. Makan bersama setiap hari, berbelanja dan pulang ke rumah bersama, menyaksikan matahari terbenam sambil menyantap camilan, menyambut fajar dan senja bersama ....Sayangnya, itu hanyalah mimpi indah.Saat berbelanja di supermarket, mereka bertemu seorang kenalan Aldrian. Entah itu senior dari keluarganya atau siapa, orang itu memanggil namanya. Namun, reaksi pertamanya adalah langsung me

Sebenarnya, kekhawatiran William sudah berlebihan. Mereka sama sekali tidak perlu bersaing untuk mendapatkan kasih sayang. Sebab, Aldrian pasti akan memilih Anara.Anara yang dihalangi untuk pergi pun menangis tersedu-sedu. Meskipun William membelanya, dia malah memarahi William, "Jangan bicara omong kosong! Aku nggak dirugikan!" Kemudian, Anara meraih lengan Aldrian dan lanjut berbicara dengan berlinang air mata, "Aldri, aku nggak merasa dirugikan. Serius. Aku datang memang untuk minta maaf kepada Kak Kyna. Aku sudah siap untuk terima apa pun yang dia katakan. Aku cuma ... sedih banget. Selain nggak membantumu, keadaannya malah memburuk dan Kak Kyna makin marah .... Maaf, Aldri ...." Wajah Aldrian dipenuhi rasa iba yang sangat jelas. Dia menoleh ke arah Kyna dan berujar dengan kening berkerut, "Kyna, dengar sendiri. Nara jauh lebih pengertian daripada kamu!" Kyna berdiri menghadap Anara dan dapat melihat Anara tersenyum bangga. Akan tetapi, senyum itu langsung lenyap saat Aldrian m

Setiap kalinya, Kyna selalu menahan rasa sakit sambil lanjut melangkah ke depan.Malam itu, Aldrian tidak pulang. Kyna juga tidak berniat untuk menunggunya. Dia menyelesaikan tugasnya dengan beraturan, lalu menerima pesan dari Sonia sebelum tidur. Sonia mengajaknya untuk pergi menonton pertunjukan besok malam.Beberapa hari yang lalu, jika ada orang yang mengajaknya menonton pertunjukan, Kyna mungkin akan menganggap orang itu ingin menyinggung perasaannya. Sekarang, dia tidak lagi berpikir begitu. Dia langsung menyetujuinya, juga mengajak Sonia untuk makan malam bersama terlebih dahulu sebelum menonton pertunjukan tari itu.Besok benar-benar adalah hari yang patut dinantikan. Jadi, Kyna harus tidur nyenyak malam ini. Namun, bagaimana dia bisa tidur nyenyak jika sedang bersemangat? Dia terbangun beberapa kali sepanjang malam. Kegembiraan yang tak tertahankan itu berlanjut hingga sore hari berikutnya.Kyna tahu hasil tes kemampuan bahasa asing itu baru akan keluar setelah pukul dua siang

Kyna tertegun sejenak. Yang Aldrian katakan benar. Dia pernah teramat sangat mencintai Aldrian. Aldrian juga pernah mengucapkan kata-kata yang sama di pernikahan mereka. Pada saat itu, Kyna merasa bahwa meskipun itu bukanlah pengakuan cinta, itu tetap adalah janji. Aldrian telah memberinya janji seumur hidup.Seumur hidup sangat panjang. Suatu hari nanti, mereka pasti akan benar-benar saling mencintai. Sekalipun Aldrian tidak akan mencintainya seumur hidup, Kyna juga tidak keberatan. Sudah cukup ada dirinya yang mencintai Aldrian ...."Aldrian." Tiba-tiba, ada yang ingin ditanyakan Kyna pada pria ini."Hmm?" Napas hangat Aldrian menyapu telinga Kyna, lalu menyebarkan aroma alkohol."Tapi, Nara-mu sudah kembali! Gimana dengan Nara kalau kamu bersamaku?""Nara? Nara ...." Aldrian menggumamkan nama itu, suaranya tiba-tiba tercekat ketika berujar, "Nara, aku nggak akan lupakan janjiku padamu. Aku nggak akan pernah lupa ...." Kyna merasa seperti sudah jatuh ke dalam gua es. Apakah Aldrian