Tiga hari setelah Isyana dimakamkan.Bagi Tasya, tiga hari itu terasa biasa saja.Saat pulang dari pesta sosialita, dia melihat Mario, Rania, dan Javier duduk di ruang tamu, lalu langsung melemparkan dirinya ke pelukan mereka dengan bibir cemberut yang sudah menjadi kebiasaan, seperti biasa."Ibu, Ayah, Javier, pesta malam ini sukses besar!"Dia membawa tas belanja dari merek-merek mewah, dengan senyum kemenangan di wajahnya."Aku telah membangun koneksi dengan putri dari tiga keluarga penting lainnya. Mereka semua sangat tertarik dengan bisnis kita. Terutama putri kecil Keluarga Santoso. Dia bilang ingin bekerja sama dengan kita!"Dia berhenti sejenak dengan sengaja, lalu menambahkan seolah-olah baru teringat,"Oh, ya, apakah Kak Isyana buat malu keluarga lagi? Aku sudah tidak melihatnya beberapa hari. Dia tidak kabur sama anak jalanan, 'kan?"Belum sempat kata-kata itu habis keluar, Mario menamparnya dari samping.Suara tamparan itu bergema di ruang tamu yang mewah, dan Tasya tersand
더 보기