Short
Lepas dari Keluarga, Hilang di Laut

Lepas dari Keluarga, Hilang di Laut

By:  BagelCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
13Chapters
5views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Untuk ke-99 kalinya tunanganku, Javier, menutup teleponku. Aku menyeret diriku menuju gereja keluarga sambil menggenggam erat hasil diagnosis gagal ginjal stadium akhir di tanganku. "Pastor, aku ingin melepaskan diri dari Keluarga Pramudya dan membatalkan pertunanganku dengan Javier Laksmana." Belum sempat kata-kata itu benar-benar meninggalkan bibirku, orang tuaku tiba-tiba menerobos masuk bersama adik angkatku, Tasya. Ayahku, seorang penasihat mafia, tidak ragu sedikit pun. Dia menamparku keras, tepat di depan pastor. "Tunanganmu adalah seorang pewaris Mafia yang dihormati di dunia kita, dan kamu memilih untuk menghina dia!" "Kamu mencoreng nama keluarga kita di depan seluruh organisasi!" Ibuku merebut hasil diagnosis dari tanganku, lalu mencibir setelah sekilas melihatnya. "Berpura-pura sakit demi menarik perhatian lagi, ya? Apa yang kamu inginkan kali ini?" Adik angkatku, Tasya, berpegangan pada lengan kedua orang tua kami. Suaranya tersendat oleh tangis. "Aku minta maaf, Kak… Kakak boleh mengambil tempatku di gala. Tolong… jangan buat Ibu dan Ayah susah lagi!" Aku mengusap darah yang menetes dari hidungku, lalu dengan tenang mengulangi perkataanku kepada pastor, "Aku bukan lagi putri Keluarga Pramudya. Aku tidak layak menjalin pertunangan dengan Keluarga Laksmana." "Aku akan mati dalam tiga hari. Aku ingin pertunangan ini dibatalkan sebelum itu."

View More

Chapter 1

Bab 1

Tiga hari lagi untuk hidup...

Didignosis mengidap penyakit ginjal stadium akhir, aku sendirian di gereja, memohon agar pernikahan yang diatur keluargaku dibatalkan.

Sementara itu, orang tuaku sedang membantu adik angkatku mempersiapkan debut resminya di hadapan keluarga besar.

Sudah tiga bulan sejak aku mendapat diagnosis itu. Dokterku bersikeras agar aku segera dirawat untuk menjalani transplantasi ginjal.

Namun, semua rekening bank-ku dibekukan. Dengan hanya uang tunai beberapa ratus ribu yang tersisa padaku, aku tidak punya pilihan selain meminta bantuan keluargaku.

Ketika tunanganku, Javier, menutup telepon untuk ke-99 kalinya, aku membawa hasil diagnosis itu dan berjalan menuju gereja keluarga.

Tubuhku rasanya hampir roboh. Aku memaksa diri mengucapkan kata-kata itu.

"Pastor, aku ingin memutuskan semua hubungan dengan Keluarga Pramudya dan membatalkan pertunanganku dengan Javier Laksmana."

Pastor tua itu memandang wajahku yang pucat dengan iba. "Anakku, hal ini butuh persetujuan keluargamu."

Sebelum aku sempat menjelaskan, orang tuaku menerobos masuk bersama adik angkatku, Tasya.

Tanpa sepatah kata pun, ayahku, Marco, menampar wajahku.

Tamparan itu membuatku terpaku. Pikiranku limbung saat aku mencoba memahami apa yang telah kulakukan hingga membuatnya begitu marah.

"Apa lagi kali ini? Kamu cemburu tentang apa sekarang?"

"Hanya karena Tasya melakukan debut di hadapan keluarga paling berpengaruh di kota, kamu harus mencari cara untuk merusaknya?"

Bintang-bintang seakan meledak di penglihatanku karena kerasnya tamparan itu.

Perlu waktu beberapa detik bagiku untuk mengingat. Malam ini adalah pesta debut Tasya. Perkenalan resminya yang pertama dengan keluarga-keluarga besar.

Tiba-tiba aku teringat pada pesta debutku sendiri tiga tahun lalu.

Hanya kakek dari pihak ibu yang datang untuk berbagi kue kecil denganku. Tidak ada ucapan selamat lainnya.

Sejak kakekku meninggal, aku tidak pernah makan kue ulang tahun lagi.

Namun hari ini, ayahku membatalkan dua pertemuan penting hanya untuk bersamanya.

Sementara aku, putri kandung mereka yang menderita gagal ginjal tahap akhir, tidak punya uang untuk menyelamatkan hidupku sendiri.

Yang bisa kulakukan saat menunggu ajal hanyalah mempertahankan sisa martabat terakhirku.

Namun, bagi mereka, aku hanya terlihat kecil hati dan mempermalukan keluarga.

Mataku perih oleh air mata yang pahit.

Aku memegang pipiku yang membengkak dan mencoba menjelaskan, "Ayah, aku bukan…"

"Kamu masih berani membantah!"

Ibuku, Rania, melihat laporan di tanganku dan merobeknya.

Aku berharap dia mau melihat kondisiku, tetapi bukannya begitu, dia justru mengeluarkan tawa dingin setelah hanya melirik sekilas.

"Sekarang kamu bahkan memalsukan rekam medis? Hanya untuk merusak pesta debut adikmu?"

"Kamu sudah jadi pembohong sejak kecil. Apa kamu benar-benar berharap kami percaya padamu?"

Dia juga hendak memukulku, tetapi Tasya buru-buru berdiri di antara kami untuk menahannya.

Wajah Tasya seketika berubah menjadi topeng polos yang penuh air mata saat dia memohon padaku dengan suara lembut, "Aku minta maaf, Kak. Seharusnya aku tidak debut di keluarga. Tolong berhentilah berbohong pada Ayah dan Javier!"

"Mereka sudah begitu mengkhawatirkanmu. Kalau kamu mau minta maaf, aku janji aku akan batalkan debutku dan biarkan kamu yang pergi sebagai gantinya!"

Ibuku menarik Tasya ke dalam pelukannya, melindunginya sambil dengan lembut menghapus air matanya.

Pemandangan kasih sayang seorang ibu itu terasa seperti pisau yang diputar di dalam hatiku.

Kepalaku berputar. Aroma amis darah memenuhi hidungku, dan setetes tipis mulai menetes turun.

Aku mengusapnya dengan punggung tanganku, lalu kembali menoleh kepada pastor.

"Aku bukan lagi putri Keluarga Pramudya. Tolong jadi saksi atas ucapanku. Aku tidak punya keluarga."

"Atas namaku sendiri, aku meminta pertunangan ini dibatalkan."

Suara ayahku penuh dengan cercaan.

"Demi merusak debut adikmu, kamu sampai menyeret seorang pastor ke dalam sandiwara ini? Kamu benar-benar menodai kehormatan keluarga kita!"

"Mulai hari ini, jangan pernah memanggilku ayah lagi!"

Aku berbalik untuk pergi, tetapi langsung menabrak Javier. Tatapannya menusuk dingin ke arahku.

"Isyana. Kudengar kamu ingin batalkan pertunangan kita."

"Apa permainan menyedihkan yang sedang kamu lakukan sekarang? Mencoba cari perhatianku?"

"Kamu pikir aku benar-benar akan batalkan pertunangan kita? Jangan terlalu percaya diri. Ini hanya salah satu dari siasat putus asamu."

"Hari ini adalah hari penting untuk Tasya. Hentikan pertunjukan memalukan ini dan jangan halangi siapa pun."

Setelah itu, mereka membawa Tasya pergi, meninggalkan gereja tanpa menoleh ke belakang.
Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
13 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status