Dalam perjalanan ketika aku dibawa paksa menuju kasino, Darel menghela napas pelan. "Aku tahu ... kamu juga terlahir kembali."Aku tertawa sinis. "Lahir kembali atau nggak, apa bedanya? Apakah itu membuatmu lebih memihakku?""Maafkan aku," katanya lirih.Aku menggeleng, tidak tahu harus berkata apa. "Darel, sudah dua kehidupan ... dan kamu masih hanya bisa mengucapkan tiga kata itu?"Tanpa peringatan, dia menunduk dan menciumku dengan keras."Ravina," katanya sambil menyandarkan dahinya pada dahiku, suaranya penuh tekad, "Ini terakhir kalinya kamu harus menanggung kesakitan karenaku.""Ke kasino hanya untuk mengeluarkan sedikit uang menebus kakakmu. Kamu nggak akan kenapa-napa. Setelah itu, aku akan menikahimu. Aku akan menebusmu dengan sisa hidupku."Sudut bibirku bergerak, suaraku terdengar serak, "Darel, aku cuma mau bertanya satu hal terakhir. Kamu benar-benar nggak bisa melihat bahwa dia sengaja melakukan semua ini untuk menarik perhatian?"Darel terdiam lama, lalu mengalihkan pan
Read more