Share

Bab 5

Author: inoz eL
last update Last Updated: 2021-05-06 18:57:02

“Wah memang Jolly sangat hebat karena aku dengar untuk membuka kartu keanggotanaan brass saja di Pashe-De Lier butuh uang sekitar seratur ribu dolar itu hampir 10x lipat dari harga mobil yang kami gunakan apalagi silver seperti punya nak Jolly” sanjung Dere

“Kalau begitu segerah pesan saja nak jolly dan tanggal nya kapan nanti nak jolly bisa langsung menghubungi Rachel, biar setelah ini kami memberimu kontak Rachel” jawab Tania dengan senyum licik di bibirnya.

“Ibu apa-apa an ibu ini?” sedikit kagetRachel dengar perkataan ibunya.

“Rachel sayang anak ibu percaya sama ibu ya, dan lagi siapatau di masa depan dia bisa menjadi rekan bisnis keluarga kita? Atau bahkan mungkin menjadi menant-,”

“Ibu cukup,hentikan” potong Rachel akan perkataan ibunya dilanjut kemudian sambil menghembuskan nafas

 “Ok akan aku berikan kontak ku” lanjut Rachel dengan menyodorkan barcode kontak untuk di scan oleh Jolly karena dia tau tak ada gunanya berdebat dengan ibunya yang selalu ingin menang sendiri.

Mlihat Jolly mendapatkan apa yang di inginkan Sea mengambil ini siatif untuk berpamitan menuju meja mereka sendiri,

“Terimakasih tante kami permisi dulu” ucap Sea yang kemudian di ikuti kedua pria tadi menunduk dan kemudian berjalan meninggalkan meja keluarga Dere.

Tania masih saja tersenyum sendiri dengan apa yang baru di alaminya dan angan-angan untuk menjadikan jolly menantu keluarga nya menggantikan si Radhis yang di anggapnya seorang pecundang sangat besar.

Sementara di luar Radhis sedang menunggu di samping mobil Rachel layaknya seorang supir, bukan selayaknya suami lain.

Setelah dia melihat ketiga anggota keluarganya keluar dia segera berdiri dan bertanya pada mereka yang menghampiri dia

“Sudah selesaikah acaranya?” dengan wajah yang tak berdaya.

“Sudah, ayo kita pulang, aku harus istirahat karena besok aku harus bekerja,” jawab Rachel dengan membuka pintu dan segera masuk duduk di dalam mobil kantor nya.

Sementara kedua orang tuanya tanpa bergeming bahkan memadang jijik terhadap Radhis dan segera masuk kedalam mobil.

Radhis tertegun sejenak sampai akhirnya dia di bentak oleh Tania dari kursi penumpang melalui jendela “HEYY,RADHIS!!!! Bisahkah kau sedikit lebih cepat? Kami sudah sangat lelah!!!”

“Iya Bu maaf” jawab Radhis yang kemudian ia berlari ke arah mereka dan segera memacu mobil mereka untuk segerah pulang.

***

Besok paginya setelah selesai menyiapkan sarapan Radhis memanggil Rachel dan kedua mertuanya untuk sarapan setelah itu dia kembali ke kamarnya untuk mengganti baju kemudian dia pamit kepada mereka untuk pergi ke pasar berbelanja untuk makan siang dan keperluan besok.

“Kamu tidak ikut sarapan dengan kami dulu?” tanyaRachel meyakinkan.

“Terimakasih, tapi itu tidak perlu aku takut nanti bahan-bahan makanan bagusnya habis” jelas Radhis yang kemudian dia keluar dari rumah mengeluarkan moped(*)nya dari garasi dan mengendarai nya ke pasar seperti biasa.

Dia berbelanja di pasar seperti biasa. Bahkan dia sangat akrab dengan penjual penjual di pasar ini bagaimanapun juga dulu dia tinggal di dekat sini terutama tuan Jojo dia adalah penjual sayur yang sangat ramah dan baik dan usianya sudah sangat tua sekitar kepala tujuh namun dia masih berjualan dengan giat.

“Kek aku ingin sayur yang segar-segar ya” ucap Radhis dengan sopan kepada Jojo

“Ohh Radhis,. Ini aku sudah menyiapkan semua untukmu dari tadi pagi,” ucap lelaki tua itu dengan tersenyum,

“Kakek Jojo harusnya tak perlu repot-repot seperti itu..”

ucap Radhis dengan sedikit sedih karena bagaimanapun juga dia sudah mengenal lama, semenjak ibu angkat nya meninggal kakek Jojo sering memberikan makanan ataupun sayuran mentah untuk di olah Radhis, namun disisi lain Radhis juga bahagia karena setelah apa yang dia rasakan tinggal di tempat mertuanya disini dia bagaikan punya keluarga ataupun orang tua.

“Ini kek uangnya aku sekalian pamit aku mau ke suatu tempat setelah ini”.

“Radhis tunggu sebentar, ini untuk mu”

kakek Jojo berkata sambil memberikan beberapa mentimun yang terlihat sangat segar ke Radhis.

“terima kasih kek aku bisa membuat acar kesukaan ku dengan ini” Radhis tersenyum dan kemudian dia pergi dari pasar itu menuju ke Emperor-Lux hotel.

(*) moped : motor mattic yang ukurannya sedikit lebih kecil.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (12)
goodnovel comment avatar
Stefanus Ludji
lanjutkan author cerita menarik
goodnovel comment avatar
Surya Jaring
bagaus ceritanya
goodnovel comment avatar
Enicha Shaoran
kan dah d klarifikasi ma author d chapter 1 kalo beliau terinsipirasi dari toe novel... lagian d nikmati aj, toch qta g rugi cuma baca doank beda dgn author yg hrs mikir keras bwt cerita ny... d hargai lah karya ny kan niat author bwt menghibur... terima kasih.
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 785

    “Maafkan Aku….”“Aku bukan tidak mau jujur. Tapi, Aku sebelumnya tidak bisa jujur kepadamu.”Radhis mencoba untuk menenangkan Rachel, dengan kedua tangannya memegang tangan istrinya yang kini berdiri di hadapannya dengan mata mulai tampak merah dan sedikit berkaca-kaca.Radhis tahu jika istrinya pasti akan merasa kecewa pada dirinya. Tapi meskipun begitu Radhis tidak ingin sampai Rachel membenci dirinya.“Kurang ajar!” Sea mengumpat dalam hatinya.Perasaan iri dan dengki mulai timbul saat dirinya tahu jika Radhis, suami dari sepupunya adalah seorang tuan muda dari keluarga besar.“Kenapa dia bisa begitu beruntung! Menikahi seorang laki-laki yang tampan dan ternyata juga seorang penguasa, yang tidak mungkin untuk dijamah oleh siapapun!” Sea kembali berbicara dalam hatinya dengan mengeratkan giginya.Ditengah ke irian Sea. Dia mulai tersadar saat Rachel tiba-tiba bertanya kepada Radhis.“Ester?”Radhis paham apa maksud dari pertanyaan Rachel. “Benar… Dia adalah–”Belum selesai Radhis

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 784

    Beberapa saat kemudian ada seseorang yang datang.Sesuai dengan apa yang dipikirkan oleh Radhis sebelumnya, yang datang itu adalah Radhis.“Kenapa Kamu memintaku untuk datang kesini?” Tanya Ester kepada Gun.“Akhirnya kamu datang!” ucap Gun saat melihat adanya Ester disana.“Ester?” Sapa Tania yang tanpa sadar menyebut nama Ester.“Iya tante… JJawab Ester terhadap sapaan dari Tania.“Kenapa kamu disini?” Tanya Tania.“Kalian saling kenal?” Tanya Gun. “Dia adalah Ester teman baik Rachel.” jawab Tania.“Oh iya, aku hampir lupa.” Gun berbicara dengan mendekat ke arah “Sebelumnya Aku mengira jika Ester hanya sekedar mengenal Rachel aku tidak tahu jika kalian cukup dekat.” Gun berbicara kepada Tania dan yang lain.“Dia adalah Ester sepupuku yang Aku bilang, Dia adalah tunangan dari tuan muda Zond!” Gun berbicara dengan sombong kepada Radhis.“Ternyata Ester adalah sepupu tuan Gun dan tunangan tuan mua dari keluarga Zond.” Nenek Xion dan Marrot berbicara dengan penuh keterkejutan.“Aku ba

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 783

    Gun melihat dengan mata kepalanya sendiri, bagaimana sikap Radhis yang seolah tidak mengenal ampun saat itu berhubungan dengan istrinya.“Dari tadi kalian bersikap sombong di depanku!” “Apa hanya ini yang kalian bisa?” “Merengek!” teriak Radhis mengangatahi Gun dengan melayangkan sebuah tamparan di pipinya.“Argh!, A–aku…”Gun bereaksi dengan ekspresi yang serat akan perasaan takut.“Mengeluh!” Teriak Radhis dengan menendang kaki Adams, yang sedari tadi mengeluh kakinya sakit karena patah.“Arhg!!!!” Semua yang ada di sana hanya bisa menatap tidak percaya dengan apa yang sedang mereka lihat. Pada saat ini Radhis seolah menjadi sosok yang sangat kasar. Lebih kasar dari sebelumnya.Mereka sudah beberapa kali melihat kemarahan Radhis, namun pada saat ini berbeda, mereka melihat Radhis yang seolah menunjukkan sisi arogan dirinya.“Kau!” Bentak Radhis dengan menunjuk ke arah Gun.“Berhenti!” “Berhenti disana.” Gun mundur dengan mulut meracau saat Radhis mulai kembali mendekat ke arah

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 782

    Kali ini semua orang yang hanya bisa berdiri dengan menjadikan Radhis yang duduk di sofa utama sebagai titik pandangan.Mereka semua mulai merasa sedikit penasaran, karena Radhis masih terpaku terdiam melihat ke arah Gun.“Apa yang kau mau bangs*at?” Teriak Gun.“Cepat katakan!” Imbuhnya.“Oh… Bukankah Anda terlalu terburu-buru Tuan.” Kalimat Radhis mungkin cukup sopan, namun nada dan ekspresi wajahnya seolah Radhis sangat meremehkan Gun.“Cepat katakan! Apa maumu?”Gun terdiam sejenak, melihat Radhis, entah apa yang ada dipikirannya, sampai akhirnya Dia lanjut berbicara.“Berapa yang kau inginkan?”Pertanyaan Gun jelas ditanggapi dengan ekspresi senyum oleh beberapa orang, termasuk nenek Xion, Marot, dan juga Tania.Mereka berpikir jika Radhis akan mendapatkan uang yang cukup banyak dari Gun, dan setelah itu mereka akan memintanya.Berbeda dengan Radhis, pada saat ini Dia justru tertawa dengan begitu keras.Radhis merasa lucu, karena bagaimanapun juga aset yang dimiliki oleh Radhis

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   Bab 781

    “Apa yang sedang kau pikirkan?” Tanya Radhis yang mulai melihat Gun bingung.“T–tidak.”“Tolong lepaskan Aku.”Gun mulai pucat karena merasa takut. Selain itu, tangannya mulai sedikit membiru karena begitu erat cengkraman tangan Radhis membuat peredaran darah di tangannya sedikit terganggu.Tangan kiri Radhis masih tetap memegang pergelangan tangan Gun, tangan kanannya yang bebas kini mulai melayang menampar pipi pria itu kiri-kanan berulang-ulang secara bergantian.“Tolong maafkan A–aku.” Gun merasakan panas di pipinya kanan dan kiri.“Tolong lepaskan Aku…” Gun mulai merengek karena dirinya kini merasa sakit di pergelangan tangannya dan juga panas di pipinya.“Bagaimanapun Aku adalah keturunan keluarga Esfor!”Teriak Gun yang saat ini masih tak henti-hentinya mendapatkan tamparan dari Radhis.“R–radhis, lepaskan Dia.”Nenek Xion kembali berbicara saat dirinya masih merasakan panas di pipinya, bekas tamparan tangan Radhis.Radhis yang sedari tadi masih menampar pipi Gun mulai merasa

  • Sang Penguasa Tak Terjamah   BAB 780.

    “Dere bilang kepada Menantumu, agar Dia menjauh dariku!”Teriak nene Xion kepada Dere.Dere melihat ke arah Radhis.Dia memandangi menantunya yang sepertinya sudah sangat marah.Ingat seberapa sayang Radhis kepada Rachel, Dere justru memilih untuk diam, Dirinya tidak ingin terlalu ikut campur dengan apa yang di lakukan oleh suami anaknya itu.Tania juga sama, Dia haya melihat apa yang akan terjadi.Sejujurnya Ia ingin jika Radhis dan Rachel bercerai, agar supaya Tania bisa bebas menguasai Villa kelas atas yang kini mereka tempati, setelah itu untuk selanjutnya akan menjodohkan putrinya, Rachel dengan Deon, lelaki yang jelas di matanya mempunyai perusahaan. Selain itu, menurut dirinya Deon jauh lebih baik daripada Radhis karena Deon bisa dengan mudah ia kendalikan.Namun, meskipun Tania berpikiran seperti itu, sebenci apapun dirinya kepada Radhis, Dia jauh lebih benci kepada Xion, ibu mertuanya yang gila harta dan tidak penah bersikap adil, dimana dirinya selalu merasa di anak tirikan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status